Mohon tunggu...
Andreas Hassim
Andreas Hassim Mohon Tunggu... -

Andreas Hassim adalah seorang bankir profesional, perjalanan karir dimulai dari Bank Danamon Indonesia kemudian hijrah ke Bank Rakyat Indonesia sampai saat ini. Dan saat ini sedang mendapat tugas belajar pasca sarjana di Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat. Selain sebagai seorang praktisi perbankan ybs sangat tertarik menulis analisis berkaitan dengan makro ekonomi, perbankan & keuangan serta tulisan-tulisan ringan dalam mengkritisi kehidupan. Beberapa tulisan sudah dimuat di Investor Daily, Kontan, Majalah Infobank dan majalah-majalah Internal BRI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan Esok Hari

31 Desember 2015   15:12 Diperbarui: 31 Desember 2015   15:12 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keadaan merasa paling benar sendiri ini dapat menghambat upaya membangun kompetensi yang dibutuhkan “pasar”. Merasa paling benar juga membuat lupa memperbaiki diri sendiri, gagal memperoleh informasi yang penting dari orang-orang sekeliling karena menilai mereka rendah, dan juga akan kehilangan kesempatan untuk belajar dari kisah sukses maupun kegagalan orang. Diskusi dan interaksi yang egaliter dapat menuntun kita pada perbaikan yang berkelanjutan. Evaluasi terhadap diri dan menjalin hubungan dengan sesama dapat meminimalkan kelemahan kita sebagai manusia yang cenderung egosentris.

 

Ketiga, mintalah hanya kepadaNYA dengan niat baik. Tuhanlah yang telah merancangkan kebaikan buat kita dan saya percaya bahwa jika Tuhan sudah menetapkan tak ada satupun yang mampu menggagalkannya. Oleh sebab itu, saya percaya permintaan yang diikuti niat baik akan menjadi pertimbangan Tuhan dalam memutuskan menolong seseorang. Kita perlu meminta petunjuk dan minta pertolonganNYA dalam menggapai setiap impian di benak kita karena Tuhan adalah pemilik alam semesta beserta isinya sehingga sangatlah logis jika kita meminta hanya kepadaNYA. Selain itu, pertolongan Tuhan jugalah yang mampu meluputkan dari niatan jahat orang terhadap kita di tengah keterbatasan pengetahuan dalam menilai baik dan buruk. Sejarah mencatat seorang Yusuf, Gubernur di Mesir yang dibuang oleh sanak keluarganya, difitnah dan dipenjara tapi dijadikan jalan menuju kepada kemuliaan. Ataupun juga Daud yang senantiasa diluputkan dari bahaya baik dalam berperang melawan musuh maupun menghadapi musuh di dalam rumahnya sendiri yang menginginkan nyawanya.

Sebagai penutup, cerita seekor burung ini dapat mendeskripsikan betapa terbatasnya kemampuan kita menilai baik dan buruk sehingga membutuhkan uluran tanganNYA untuk menyelamatkan kita.

Seekor burung terbang ke arah Selatan untuk menghindari musim dingin (winter). Saat itu, udara sangat dingin sehingga menyebabkan burung itu jatuh ke daratan karena membeku. Tubuhnya kaku tergeletak di tanah, tak lama seekor sapi datang dan membuang kotorannya di tubuh burung itu sehingga kehangatan perlahan membuat burung tersebut mulai siuman dan mulai dapat menggerakkan tubuhnya. Saking gembiranya, burung itu mulai mengeluarkan suaranya. Mendengar suara tadi datang seekor kucing menghampiri, kucing itu datang membersihkan kotoran sapi yang menyelimuti si burung. Burung pun merasa tambah nyaman karena ia dapat perlahan bersih kembali dan terlepas dari bau tidak sedap. Tak lama setelah tubuh burung tersebut bersih dari kotorannya, kucing tersebut memakan burung tersebut.

Perbuatan yang sepertinya terlihat tidak baik (dengan memberikan kotoran) tak selamanya akan berdampak buruk  tapi justru sebaliknya. Sedangkan perbuatan yang terlihat baik (dengan membersihkan kotoran) terkadang justru menjerumuskan kita. Ilustrasi ini mengandung banyak arti yang dapat diambil hikmahnya dimana kita harus bersikap positif, pandai berteman, dan juga cerdik sehingga terhindar dari kejahatan.

 

Pesan-pesan ini ingin mengingatkan kembali kepada kita bahwa Tuhanmu dan Tuhanku pasti memiliki rancangan yang baik bagi setiap kita. Namun, terlepas dari kebaikan Tuhan kita perlu mempersiapkan diri untuk mendapatkan yang terbaik di hidup ini dengan bekerja lebih, tidak menyalahkan orang lain, dan meminta pertolongan hanya kepadaNYA.

  

Selamat tahun baru 2016 dan Tuhan memberkati. Salam hormat dari saya dan keluarga. Andreas Hassim.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun