Tuhan: Oke, ada lagi?
Manusia: Kemudian, waktu saya pulang, handphone saya mati sesaat itu juga waktu saya mengangkat panggilan yang masuk, padahal saya sedang menunggu informasi yang sangat penting hari ini.
God: baiklah
Manusia: belum selesai, dari kepenatan hari yang menjengkelkan, saya pulang untuk mendapati kursi pemijat otomatis yang baru saya beli tapi tidak bisa berfungsi sore itu. Tidak ada yang beres hari ini! Apa yang Kau perbuat padaku hari ini?
Tuhan: baiklah Aku jelaskan satu per satu, pagi tadi Aku melihat malaikat kematian mendatangimu dan kirim satu malaikatKu untuk membatalkannya, sehingga kau tidur lebih panjang dari biasanya. Kemudian, Aku tidak membiarkan mobilmu menyala karna aku melihat seorang supir yang sedang mabuk berada di jalurmu sehingga dapat membuatmu celaka pagi itu. Siangnya, pesanan makananmu Kulihat dibuat oleh seorang yang sedang sakit sehingga akan menyebabkan kamu tertular. Akulah yang membuatnya menjadi berantakan sehingga mereka harus menyiapkan makanan bagimu dengan lebih baik. Ketika, handphone mu berbunyi Aku juga yang membuatnya mati, aku tidak rela kau dijebak oleh si penelepon untuk memberikan keterangan yang dimanipulasi sehingga akan menghantarkan kamu kepada masalah hukum. Dan terakhir, kenapa kursi pemijatmu tidak berfungsi, itu karena Aku tidak rela merusak malam harimu dengan gelap gulita karena korsleting menyebabkan aliran listrik menjadi padam.
Manusia: Ya Tuhan, ampunilah hambaMu yang tidak mampu mengerti rencanaMu dan tidak bersyukur akan semua kebaikanMu.
Tuhan: Janganlah meminta maaf untuk hal-hal itu. Aku hanya ingin jika kamu belajar untuk percaya kepadaKu sepenuh hati, baik dalam keadaan yang baik maupun buruk. Dan janganlah ragu dengan rancanganKu kepadamu karena pasti akan lebih baik dari apa yang pernah kamu pikirkan
Manusia: maafkan saya Tuhan… terimakasih untuk perbuatanMu yang ajaib sepanjang hari ini ya Tuhan
Tuhan: terimakasih kembali anakKu. Ini adalah bagian dari kecintaanKu dengan menjaga anak-anakKu
Â
Cerita di atas dengan berbagai versinya mungkin sudah sering kita dengar, begitu juga dengan saya. Tapi anehnya, berulang kali juga saya berkeluh kesah kok jadi gini, kok jadi gitu, kan saya mintanya A kenapa yang datang B, kok saya sudah berbuat baik kenapa kemalangan yang saya dapatkan. Saya lupa bersyukur kalau saya masih bernafas, saya lupa bersyukur kalau diberi kesehatan, saya lupa juga kalau saya diberi anak yang sehat, pintar dan lucu, bahkan saya juga lupa kalau nikmat-nikmat ini semua pemberianNYA karena saya berpikir semua ini karena saya, itu karena saya dan saya adalah superman.