Mohon tunggu...
Andreas Hartono, CFP
Andreas Hartono, CFP Mohon Tunggu... profesional -

Mindset & Financial Motivator\r\nPenulis Buku Wajib Perencanaan Keuangan Karyawan & Keluarga "NASIBMU di DOMPETMU"\r\nWebsite : www.mengelolakeuangan.com

Selanjutnya

Tutup

Money

STOP Buang Uang Untuk Asuransi

22 Januari 2016   13:03 Diperbarui: 22 Januari 2016   13:50 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

STOP Buang Uang Untuk Asuransi Dengan Manfaat Yang Salah

STOP buang uang untuk asuransi. Nah loh koq bisa gitu ? Katanya asuransi itu adalah salah satu tujuan perencanaan keuangan yang primer. Dalam banyak riset baik yang dilakukan oleh Asuransi365 maupun perencana keuangan profesional sekelas Aidil Akbar mengatakan bahwa 9 dari 10 pemilik asuransi itu salah beli. Bahkan berita terakhir mengatakan bahwa 11 dari 10 pemilik asuransi salah beli. Hehehe. Koq bisa ? Iya karena 1 orang khan bisa punya lebih dari 1 polis.

Asuransi memang menjadi salah satu tujuan perencanaan keuangan yang primer setelah dana darurat. Asuransi itu membutuhkan biaya untuk membayar yang namanya premi, dan biaya ini dalam cashflow management termasuk di kategori pengeluaran bukan tabungan. Catat ya pengeluaran bukan tabungan. Hehehe. Nah karena itu maka asuransi ini harus dipastikan benar sehingga uang yang dikeluarkan setiap bulan mempunyai nilai yang baik dan bukan hanya menghamburkan uang untuk manfaat yang tidak jelas. Stop buang uang untuk asuransi atau pengeluaran apapun lainnya yang gak jelas ya.

Dalam risetnya Asuransi365 mencatat paling tidak ada 4 kesalahan orang dalam membeli asuransi, khususnya asuransi yang berjenis unit link. Apa saja itu ? Mari kita lihat satu per satu supaya anda bisa stop buang uang untuk asuransi dengan manfaat yang tidak jelas ini.

Pertama, tidak tahu manfaat apa yang dibeli

Beberapa waktu lalu sebuah keluarga datang dan berkonsultasi untuk mereview kembali polisnya yang sudah berjalan sekitar 5 tahun. Beliau punya cukup banyak polis untuk para anggota keluarganya. Dalam sesi konsultasi, si Ibu mengatakan bahwa dia dan keluarga memiliki kiblat berobat ke luar negeri khususnya Singapore. Dia mengatakan memiliki asuransi kesehatan di 2 buah polis. Setelah saya periksa ternyata polis yang pertama memang ada asuransi kesehatan dengan kelas kamar 500 ribu per malam sedangkan polis yang kedua tidak ada asuransi kesehatan tetapi dibuatkan oleh si agen berbentuk manfaat santunan tunai harian rumah sakit sebesar 1 juta per malam.

Selama ini si Ibu mengatakan dia memiliki asuransi kesehatan dan ketika saya jelaskan apa itu asuransi kesehatan dan apa itu manfaat santunan tunai harian rumah sakit dia baru sadar kalau saat ini asuransi kesehatan yang dia miliki sangatlah minim, coba bayangkan kalau sampai di rawat di Singapore dengan kamar 5 juta per malam sedangkan manfaat asuransi yang dia miliki saat ini hanya 500 ribu per malam, berapa besar biaya yang harus dia tomboki kalau ini terjadi. Yang lebih mencengangkan lagi ternyata setahun beliau bayar premi asuransi hampir 100 jutaan lebih untuk sekeluarga untuk manfaat yang tidak tepat. Hehehe

Untuk merefresh kembali masalah asuransi kesehatan dan santunan tunai harian rumah sakit. Asuransi kesehatan itu akan membayarkan klaim kepada nasabah apabila nasabah dirawat di rumah sakit dan akan menggantikan seluruh biaya yang berhubungan dengan biaya medikal seperti biaya kamar, dokter, obat-obatan, laboratorium, operasi, anestesi, dll. Besar yang dibayarkan akan disesuaikan dengan plafon asuransi yang diambil. Sedangkan manfaat santunan tunai itu sebenarnya bukan asuransi kesehatan tetapi prinsipnya hanya mengganti kerugian nasabah dari kehilangan penghasilan selama dirawat di rumah sakit.

Misal seorang pedagang memiliki omzet 1 juta per hari maka kalau dia sakit dan dirawat di rumah sakit maka omzet 1 juta ini akan hilang sehingga dapat dibelikan asuransi manfaat santunan tunai harian rumah sakit sebesar 1 juta. Jadi kalau pedagang ini dirawat 5 hari maka dia akan mendapatkan santunan tunai sebesar 5 juta yang setara dengan omzet dia selama 5 hari. Kalau biaya rumah sakit hanya 3 juta ya maka pedagang ini akan untung tapi kalau biaya rumah sakit totalnya 50 juta dia tetap hanya mendapatkan santunan sebesar 5 juta karena hanya di rawat selama 5 hari.

Masih dari nasabah yang sama, sang ibu ini juga diberikan asuransi penyakit kritis dengan nilai yang relatif besar. Dalam hal ini secara nilai pertanggungan sudah baik tapi sayang si Ibu baru sadar kalau asuransi penyakit kritis yang dimiliki saat ini adalah asuransi penyakit kritis stadium lanjut, padahal dia berharap asuransi ini bisa mengcover mulai dari stadium awal. Dalam hal ini menurut saya agen tidak salah memang 5 tahun lalu belum ada asuransi penyakit kritis yang mulai dari stadium awal, permasalahan yang ada menurut saya asuransi ini tidak update saja tapi bisa berakibat fatal loh. Coba bayangkan kalau amit-amit si Ibu ini sakit cancer stadium 1 betapa kecewanya dia karena tidak bisa klaim meskipun setahun membayar premi seratuan juta untuk dia, suami dan 2 anaknya.

Jadi kesalahan yang pertama adalah sangat banyak nasabah punya asuransi tapi tidak tahu manfaat apa yang dia dapatkan dari asuransi tersebut. Jadi kalau gitu STOP buang uang untuk asuransi kalau membeli manfaat yang salah atau produk yang lama yang sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman dan gaya hidup saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun