Mohon tunggu...
Andreas Eko Soponyono
Andreas Eko Soponyono Mohon Tunggu... Guru - Educator | Active Learner

Blessed to be a blessing!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Korelasi Penggunaan Media Sosial dengan Mental Health

29 Mei 2022   18:33 Diperbarui: 29 Mei 2022   18:35 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan teknologi dan informasi memberikan efek seperti dua sisi mata uang, ada sisi efek positif dan ada sisi negatif. Perkembangan ini tentunya harus diimbangi dengan literasi yang benar disertai dengan pemahaman dan tindakan yang benar untuk mengelolanya. Efek atau dampak positif dan negatif ditimbulkan karena tindakan dari pelaku atau pengguna dari teknologi dan informasi itu sendiri. Salah satu bentuk perkembangan teknologi dan informasi adalah berkembangnya media sosial sebagai bentuk komunikasi digital.

Media sosial merupakan kolaborasi perkembangan teknologi dan informasi dari arus komunikasi yang mengalir baik berupa teks, audio, visual maupun audiovisual melalui media digital berbasis layar digital. Media sosial yang sering ditemui saat ini seperti Instagram, TikTok, Facebook, Twitter, Youtube, dan sebagainya. Arus informasi di media sosial yang cepat ini tentunya karena kemudahan dalam fleksibelitas penggunaan oleh user-nya. Atau dapat dikatakan, semua yang memiliki akun media sosial dapat menjadi pembuat atau pemberi informasi tersebut.

Penggunaan media sosial yang semakin banyak penggunanya ini tentunya memberikan efek positif dan efek negatif. Efek atau dampak ini tentunya tergantung dari penggunanya itu sendiri. Dampak positif dalam penggunaan media sosial, misalnya memudahkan komunikasi dengan saudara atau teman yang berada di lokasi saling berjauhan, memudahkan komunikasi secara tepat guna, menjadi media untuk jual beli secara digital, dan sebagainya. Namun, ada dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari penggunaan media sosial, seperti mudahnya tersebar informasi hoaks, memasukki area data pribadi, bahkan dapat berdampak secara psikologis seperti kesehatan mental (mental health). Menurut Media Centre WHO (2018) dalam Septiana (2021) bahwa kesehatan mental adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengembangkan kemampuannya, mengatasi tekanan kehidupan normal,  bekerja secara produktif, dan berpartisipasi dalam masyarakat.

Kesehatan mental merupakan salah satu efek yang timbul akibat media sosial Hal ini ditunjukkan dari beberapa hasil penelitian. Salah satunya, penelitian yang dilakukan Murandari, Siswadi & Octavia (2021) menyebutkan bahwa ada hubungan antara kecanduan media sosial dan gangguan kesehatan mental, kecemasan dan depresi, dan lebih banyak remaja yang terpengaruh oleh kecanduan dan depresi media sosial adalah remaja laki-laki. Penelitian lain yang dilakukan oleh Hermansyah (2020) menyimpulkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak tepat oleh remaja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental berupa kecemasan, depresi, gangguan tidur, gangguan body image, cyber bullying bahkan bunuh diri. Selain itu, senada dengan Septiana (2021) yang menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan sosial remaja dimasa pandemi Covid-19.

Berdasarkan tiga penelitian yang telah disebutkan, dapat dikatakan bahwa media sosial memiliki pengaruh dan berhubungan dengan kesehatan mental, khususnya untuk masyarakat usia remaja. Media sosial tidak hanya berdampak signifikan pada perilaku pengguna, tetapi juga dapat menyebabkan masalah  kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi, yang dapat memengaruhi kesehatan mental pengguna (Rosmalina & Khaerunnisa, 2021). Hal ini juga didukung dari penelitian yang dilakukan oleh Pratama & Sari (2020) di mana semakin tinggi tingkat intensitas penggunaan media sosial maka sikap remaja semakin apatis.

Penggunaan media sosial yang seharusnya mampu memberikan kebermanfaatan positif, namun jika pengguna itu sendiri tidak dapat mengontrol atau tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikannya, maka akan memberikan dampak yang buruk. Untuk mengatasi hal ini, salah satunya dengan mengenali kesehatan mental diri kita sendiri. Karena dengan kita mengenali dan memahami kesehatan mental kita sendiri, maka kita dapat mengendalikan diri kita dan memberikan batasan sendiri. Kemampuan untuk mengetahui, mengelola bahkan mengendalikan Kesehatan mental sendiri merupakan bagian dari literasi kesehatan mental. Idham, Rahayu & As-Sahih (2019) mengungkapkan bahwa meningkatnya literasi kesehatan mental secara otomatis akan meningkatkan pengetahuan individu terhadap penanganan gangguan mental, baik pada diri sendiri maupun ketika memberikan pertolongan pertama pada individu lain, sehingga dampak dari meningkatnya literasi kesehatan mental tidak hanya pada mahasiswa, tetapi juga mencakup seluruh lapisan masyarakat lainnya.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki pengaruh atau hubungan terhadap kesehatan mental penggunanya. Dalam langkah pencegahan akan pengaruh ini, sebaiknya dengan meningkatkan literasi kesehatan mental.

 

REFERENSI

Hermansyah, H. 2020. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Bagi Kesehatan Mental Anak Remaja. 1st National Nursing Confrence: The Sustainable Innovation In Nursing Education And Practice.

Idham, A. F., Rahayu, P., & As-Sahih, A. A. 2019. Trend Literasi Kesehatan Mental. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 11(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun