Kelompok usaha Mitra Lestari cukup asing terdengar oleh masyarakat di daerah kota Yogyakarta. Namun sebaliknya, ternyata sudah sejak lama kelompok Mitra Lestari ini telah menjalin hubungan relasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan kota DIY dan juga Kabupaten Bantul.
Kelompok Mitra Lestari terbentuk pada 10 Mei 2010 yang di dirikan oleh seorang perempuan yang bernama Maria Mursiyem, maka tak heran bahwa kelompok ini sudah berdiri sudah hampir 12 tahun lamanya, pada awal mula nya kelompok ini terbentuk dari kumpulan warga masyarakat Desa Baturetno Bantul. Pada awal mula di bentuknya kelompok Mitra Lestari berjumlah 20 anggota yang di dominasi oleh perempuan ibu rumah tangga dan juga usia remaja dari lingkungan desa Baturetno, Bu Maria menarik dan mempekerjakan warga desa untuk bekerja dalam kelompok karena rata rata dari mereka dengan  mata pencaharian hanya sebagai ibu rumah tangga, hal ini lantaran keinginan bu Maria untuk menarikan taraf kehidupan keluarga warga sekitar . Selama merintis usaha kelompok Mitra Lestari banyak sekali lika liku yang di hadapi oleh Bu Maria sebagai pemilik sekaligus direktur dari UMKM Kelompok Mitra Lestari, namun karena usaha dan tekad beliau untuk membesarkan Kelompok tersebut, sebagai pemilik dari kelompok tersebut tentunya sudah mempersiapkan strategi dalam menghadapi suatu masalah yang di hadapi dengan pengalaman beliau yang sudah sejak lama mendalami usaha dan pangan olahan ikan.
Melalui pengamatan dan analisis yang telah kami lakukan dengan menggunakan menggunakan metode penelitian Issues trees oleh Miller (2004) yang dimana pendekatan dalam membantu merinci suatu masalah e dalam komponen untuk menciptakan rencana kerja proyek yang di lakukan oleh kelompok Mitra Lestari, seiring dengan berjalan nya waktu tentu saja terdapat beberapa anggota yang mulai tidak konsisten ketika bekerja dalam kelompok tersebut sehingga dari 20 anggota awal saat ini hanya berjumlah 10 orang saja. Hal ini tentu nya sangat menjadi sebuah kendala dalam kelompok tersebut karena minim nya anggota sehingga proses produksi olahan menjadi terganggu.karena keinginan dari pemilik kelompok yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota nya dari usaha kelompok dengan penjualan produk hasil olahan pangan yang di jual melalui berbagai platform dalam pendistribusian produk ke berbagai konsumen.
Permasalahan yang di kaitkan dengan analisis Geografis dan Demografis yang dimana berpengaruh terhadap hasil produk olahan frozen food serta sulitnya mendapatkan izin BPOM karena lokasi dari kelompok Mitra Lestari ini terletak di lingkungan rumah padat penduduk sehingga berpengaruh pada lokasi produksi  karena kriteria untuk memperoleh izin BPOM seharusnya lebih luas dan higienis.  sehigga permasalahan ini masih menjadi sebuah tantangan yang di hadapi oleh kelompok untuk memikirkan lokasi untuk mempeluas lokasi yang dimana hal ini berpengaruh terhadap distribusi karena produk olahan tersebut belum bisa masuk ke dalam supermarket sehingga hanya di jual melalui aplikasi Gojek, dan juga Grab serta di sebar melalui grup atau story Whatsap. Pandemi justru tidak menghalangi produksi mereka karena pesenan konsumen yang tetap memesan produk olahan ujar beliau, setelah menganalisis yang kami lakukan bahwa kelompok Mitra Lestari memiliki sebuah pondasi yang kuat dalam menghadapi permasalahan yang di hadapi karena ke konsitenan oleh pemilik dan juga anggota yang lain sehingga perkembangan UMKM  Mitra Lestari dapat survive dan berjalan baik hingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Asmoko, H. (2012). Memahami analisis pohon masalah. Balai Diklat Kepemimpinan, 1-9.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H