Mohon tunggu...
Andreas Bagus Aryo
Andreas Bagus Aryo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga Ya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tren Belanja Online di Tengah Pandemi Covid-19

15 Maret 2022   22:04 Diperbarui: 15 Maret 2022   22:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang pernah menyangka bahwa pandemi Covid- 19 masih berlanjut hingga tahun 2022 setelah dinyatakan masuk pertama kali ke Indonesia. Tak dapat di pungkiri, bahwa saat ini Covid -19 mempengaruhi banyak seperti pada sektor ekonomi secara global  bahkan hingga pembatasan mobilitas masyarakat untuk mengurangi penularan virus dengan sangat cepat. 

Maka dari itu saat ini kita sedang di hadapkan dengan sebuah kebiasaan yang baru, sebuah  kebiasaan ini lah yang akan menjadi sebuah aktivitas masyarakat yang dimana sering berbelanja  secara fisik akan tetapi dengan muncul nya wabah pandemi Covid-19 ini  berubah menjadi berbelanja secara online.

Pandemi Covid-19 telah menjadikan sebuah kebiasaan masyarakat untuk hidup dengan suasana baru serta beradaptasi di zaman yang serba menggunakan teknologi, kondisi ini yang membuat masyarakat mau tidak mau untuk mengikuti arah perkembangan zaman yang canggih. 

Tentu nya saat ini masyarakat sedang di manja kan dengan kecanggihan teknologi sehingga munculah kebiasaan-kebiasaan baru yang secara tidak langsung mempengaruhi perubahan sosial yang ada, adanya pembatasan mobilitas masyarakat dan juga physical distancing  sehingga timbulah kegiatan transaksi belanja secara online. 

Belanja online dapat di artikan sebagai sarana dari sebuah toko atau platform e-commerce untuk menawarkan sebuah produk barang dan jasa yang di publikasi melalui  media sosial  yang  dapat dilihat oleh kalangan masyarakat dengan produk yang di jual secara online, konsumen dapat dengan mudah  melihat barang-barang berupa gambar iklan atau foto-foto atau bahkan juga video ( Loekamto, 2012 ).

Semakin meningkat-nya  daya tarik terhadap belanja online tentu-nya juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, dari sebuah faktor pendorong tersebut  di lakukan oleh berbagai pengusaha mikro dan juga ditambah dengan platform e-commerce seperti Shoppe dan Tokopedia  melalui  strategi marketing mereka  untuk memperoleh daya tarik minat masyarakat dengan cara  adanya program promo harga yang di tawarkan. 

Faktor yang kedua yakni dengan adanya situasi pandemi Covid-19 kita juga  memiliki waktu yang lebih banyak untuk membuka dan mencari barang barang yang mereka ingin kan. Pengaruh dari situasi pandemi ini menjadikan sebuah kebiasaan perilaku masyarakat konsumtif, yang dapat  kita ketahui bahwa perilaku konsumtif bukan hanya mengenai pemenuhan kebutuhan fungsional manusia.

Perilaku konsumtif di masa pandemi telah menjadi sebuah budaya gaya hidup ( Life Style) dan menjadi sebuah tren baru dalam situasi pandemi Covid-19, ber belanja secara online di minat oleh masyarakat tidak lain karena kemudahan yang di sajikan di dalamnya. 

Menurut Jean Baudrilard  (2011) masyarakat customer adalah suatu kondisi dimana terciptanya sebuah pemikiran logika dari segi logika kebutuhan menjadi sebuah logika Hasrat, mereka dapat dengan mudah untuk mengakses lebih praktis serta dapat di lakukan dimana saja dan kapan saja melalui smartphone masing masing hanya bantuan koneksi jaringan internet saja, selain itu  belanja online sangat di gemari karena oleh masyarakat karena   dianggap lebih hemat waktu dan dapat dengan leluasa dalam pemilihan produk yang akan mereka beli.

Adanya pandemi Covid-19 membuat sebuah kebudaayan baru di tengah masyarakat, upaya pemerintah dengan melakukan pembatasan sosial secara besar-besaran di lakukan untuk mengurangi penularan virus Covid-19.  Melalui upaya tersebut di harapkan masyarakat untuk tetap dapat produktif walaupun hanya dirumah saja, dalam hal ini dapat kita lihat bahwa dampak dengan adanya pembatasan mobilitas tidak mengurangi hasrat berbelanja di kalangan masyarakat , maka dari itu berdampak pada penjualan online yang semakin meningkat. Kebutuhan konsumsi telah membentuk sebuah kebudayaan yang di kenal sebagai masyarakat konsumen, pengaruh kebudayan terbentuk juga di ikuti dengan perkembangan teknologi yang semakin modern dan sering di jumpai berbagai tawaran iklan yang menarik dalam platform e-commerce. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun