Mohon tunggu...
Andreas Ab
Andreas Ab Mohon Tunggu... Wiraswasta - Webpreneur

Bersenang senang dengan waktu dan bersahabat dengan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

THR, Karyawan Senang, Bossmu Lebih Senang (Menghibur Diri)

29 Juni 2016   03:30 Diperbarui: 1 Juli 2016   23:01 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Masih edisi karyawan dan bossmu.

Kali ini terkait THR, yeah ! Siapa yang tak kenal THR. Menjelang Hari Raya seperti ini THR adalah topik bahasan sepanjang bulan ini. Iya THR, Tunjangan hari raya, iya, tunjangan untuk merayakan hari raya. Hari raya itu perayaan yang membutuhkan modal atau pengeluaran yang lebih besar dari hari-hari biasa. Makan lebih banyak dan enak, berpakaian lebih bagus, mobilitas silaturahmi lebih padat, sedekah lebih banyak, plus jika perlu gaya-gayaan. Semua perlu ada anggaran tambahan diluar dari gaji atau pendapatan biasanya, maka perlu tunjangan dari tempat mencari nafkah. So, perusahaan yang memberikan tunjangan, dan Bossmu lah yang bayarin. Karyawan yang merayakan, Bossmu yang menunjang !

Stigma "THR itu hak karyawan, dan Bossmu wajib memberikan" sangat lekat sebagai kompor gas. Manas-manasin. Siapapun ikutan ngomporin, ya media massa, ya tetangga, ya keluarga besar, ya handai taulan dimanapun berada, semuanyalah. Seolah-olah Bossmu itu ga ngerti, ga paham, ga mudeng, ndableg !

Sedikit gambaran saja, besaran THR sesuai masa kerja. Jika karyawan sudah bekerja 1 tahun alias 12 bulan berturut-turut, maka berhak mendapat THR 1x gaji. Jika masa kerja kurang dari 1 tahun, dihitung proporsional, misal baru kerja 5 bulan ya 5/12 dikali gaji. Itu sudah sesuai dengan Permenaker 6/2016. Nah, dari hitungan itu, tahukan berapa duit yang harus disiapin Bossmu buat bayarin THR semua karyawan? Kasarnya, bulan ini Bossmu nyiapin pengeluaran buat karyawan 2x lipat dari bulan biasanya.

Karyawan selalu H2C harap-harap cemas, kapan THR-nya cair?
Selow saja, pemerintah sudah menghimbau agar THR dicairkan maksimal 7 hari sebelum hari raya. Dan Bossmu itu sudah paham. Jadi kalau tidak cair-cair, tunggu saja maksimal 7 hari sebelum hari raya pasti sudah cair. Waktu pencairan THR berbeda-beda tiap perusahaan, tergantung kebijakan dan ketersediaan cash perusahaan.
Eh, sebenarnya THR itu benda padat, tapi koq minta dicairin sih... Jadi kalau nunggu cair itu sudah salah kaprah... tapi ya terserahlah.
Intinya, proses "pencairan" THR tiap perusahaan itu bervariasi. Jika perusahaan sudah besar, tak akan ribet mengingat cash melimpah. Nah, lain jika perusahaan masih rintisan seperti perusahaan milik Bossmu itu. Jika perusahaan masih labil, cash belum tentu tersedia setiap saat, aset masih terbatas, terkadang omset hanya cukup buat gaji karyawan dan operasional sehari-hari. Apalagi selama bulan puasa, jam kerja berkurang, produktifitas sedikit berkurang dan tentu omset juga tak sebanyak bulan biasanya. Kondisi seperti ini, nyiapin THR itu ada perjuangannya. Sebenarnya karyawan sudah patut bersyukur, gaji tak pernah terlambat, dan kantor masih terus buka. Balada usaha rintisan.

Jika karyawan cemas nungguin THR, Bossmu itu selama sebulan terakhir harusnya lebih cemas. Selama bulan puasa, puasanya Bossmu lebih ketat!

Bossmu akan lakukan apapun untuk ngumpulin THR karyawan. Iya, lakukan apapun yang penting halal. Mulai berhemat-sehemat-hematnya, semakin rajin follow up prospekan, rajin kirim invoice alias nagihin utang ke pelanggan atau klien, rajin ngecek rekening siapa tahu ada transferan nyasar dari Gayus, sampai wira-wiri ke kantor BUMN yang "mengatasi masalah tanpa masalah", foto-foto barang-barang di rumah atau di kantor untuk diupload di layanan "bekas jadi berkah". Semua dilakukan agar ketersediaan cash cukup buat nyiapin THR. Jangan kuatir, Bossmu banyak akal. Ingat Bossmu sudah teruji disaat kondisi apapun. Otak, mental dan fisik sudah terasah sejak awal usaha. (baca : http://www.kompasiana.com/andreasab/karyawan-yang-kerja-keras-bossnya-yang-menikmati_5772cd7661afbd9d09480a0e)

Jadi ketika akhirnya THR sudah berada di tangan karyawan. Tidak cuman karyawan yang senang, tapi Bossmu jauh lebih senang. Ini penghiburan diri !

Walaupun setelah hari raya, jangan salahkan Bossmu jika tuntutan pekerjaan makin bertambah, kinerja wajib ditingkatkan, dll ... ya buat ngembaliin kondisi. Hahaha. Buat isi ulang rekening yang terkuras, buat mulangin barang yang sempat sekolah di BUMN "mengatasi masalah tanpa masalah", atau buat beli barang yang sudah terjual di "bekas jadi berkah"...

Dan ini semua selalu berulang setiap tahun...
THR. Karyawan senang, Bossmu lebih senang... cihuiii.

Kenapa THR tidak disiapin jauh-jauh di bulan-bulan sebelumnya? Nabung lah, sisihin omsetlah, lebih rajinlah, strategi barulah, dll.
Saran ya. Diterima !

Kenyataannya... Ah, terserah Bossmu-lah.

salam, bossmu

*Ini hanya sekedar sharing pengalaman pribadi selama 7 tahun ngasih THR ke karyawan...
Kejadian tiap tahun mirip-mirip, hanya sedikit variasi...
Dan pelaku serta lokasi, bisa jadi Anda dan Usaha Anda ! haiya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun