Mohon tunggu...
Andreas S2
Andreas S2 Mohon Tunggu... -

JKW4P.\r\n\r\nAkun lama: http://www.kompasiana.com/andreass

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jihadku di Kompasiana

21 Desember 2014   20:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:47 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang Natal ini, hatiku penuh gundah gulana. Tak tahu apa yang sebaiknya aku lakukan. Belum lagi adanya hiruk-pikuk tentang fatwa dan fitwi yang melarang orang lain mengucapkan selamat Natal kepada yang merayakan. Aneh memang. Jika tidak mau mengucapkan selamat Natal, ya tak apa, toh ucapan natal "Anda" tidak membuat "saya" lebih baik. Bahkan yang paling "mutakhir" adalah, adanya "keputusan dan ketetapan" bahwa apabila Jokowi menghadiri acara perayaan Natal di Hollandia alias Jayapura, maka dia dinyatakan murtad! Ya, murtad! alias Jokowi dinyatakan telah keluar dari agamanya. Keputusan dan ketetapan yang tidak jelas dari mana datangnya dan ke mana perginya.

Kutanya hatiku, tak ada jawaban. Kutanya jiwaku, dia diam membisu. Kutanya pikiranku, dia malah mengembara berkelana seperti halnya tokoh komik Gundala Putra Petir, tokoh fiktif karya Hazmi, seorang komikus. Hatiku buntu. Ingin rasanya saya bertanya pada rumput yang bergoyang, tetapi niat itu aku urungkan karena aku dianggap telah gila karena tak mungkin rumput tau jawabannya, baik yang diam maupun yang bergoyang.

Dalam semedi dan meditasiku yang sering kali tidak menghasilkan apa-apa, akhirnya aku menemukan jawaban atas apa yang selama ini menjadi pertanyaan dalam hatiku. Apa yang sebaiknya aku lakukan, apa komitmen yang harus aku buat pada Natal kali ini. Dan jawaban itu adalah, aku akan berjihad, berjihad di Kompasiana.

Jihadku di sini tidaklah sama dengan yang dilakukan oleh kelompok ISIS atas NIIS di Iraq dan Suriah sana, tentunya. Aku tidak punya kemampuan untuk itu, di samping tidak ingin melakukan cara yang sama tentunya. Jihadku adalah mengungkapkan pemikiranku. Aku ingin pemikiranku berguna dan bermanfaat bagi khalayak ramai, berguna bagi nusa dan bangsa, demi kebaikan bangsa ini, demi kemaslahatan bangsa ini, supaya tidak selalu dipandang remeh oleh bangsa lain, baik bangsa lain yang bertetangga dengan kita mau pun yang tidak. Aku ingin hasil ikhtiar jihadku membuat bangsa ini jadi bangsa terhormat, yang punya wibawa di hadapan para bangsa-bangsa lain di dunia. Aku ingin bangsa ini bisa setara dengan bangsa lain pun di dunia ini. Aku ingin bangsa ini dikenal karena citra positifnya, bukan malah sebaliknya. Aku ingin bangsa ini dikenal karena para tenaga ahli alias expert-nya menyebar di berbagai sudut dunia, seperti halnya bangsa-bangsa barat atau bangsa India dan China yang kalau kita pergi ke mana pun, kita selalu menemukan mereka ada di "sana", di segala lini, bukan hanya sebagai tenaga kerja non-skilled alias PRT yang sering kali disiksa dan dianiaya dan direndahkan harkat dan martabatnya sebagai manusia, dan yang tentu saja impact-nya bangsa kita dianggap sebagai bangsa sekelas PRT.

Oleh karena itu, hasrat dan semangatku untuk berjihad itu sudah kutetapkan. Aku akan selalu berjihad untuk mendegradasi dan menghancurkan para anggota KaMPret alias KMP alias Koalisi Merah Putih, kelompok yang selama ini telah membawa kehancuran di muka bumi Indonesia, yang tidak ada manfaat apa pun darinya. Sikap dan perilaku mereka yang destructive harus dihancurkan sesegera mungkin.

Jika biasanya menghancurkan itu biasanya identik dengan perbuatan buruk, maka kali ini destruksi itu adalah perbuatan baik. Setiap satu tindakan dan perbuatan yang mendestruksi para KaMPret, satu kemulian dan tindakan terpuji akan tercatat dalam tinta emas sejarah bangsa ini. Empat nama yang paling baik untuk jadi target pertama adalah Fahri Hamzah, Fadli Zon, Setia Novanto, dan tentu saja Aziz Syamsudin. Dua nama itu adalah para KaMPret dari Golkar.

Selamat berjihad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun