Mohon tunggu...
Andreas Rio pamungkas
Andreas Rio pamungkas Mohon Tunggu... Guru - Penulis, Pendidik, Jurnalis

Belajar, bertumbuh dan berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Singgah

31 Oktober 2023   17:04 Diperbarui: 31 Oktober 2023   17:18 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Karya: Raissa Shabirah

Rinai hujan membasahi bentala,
Kebanyakan orang mencari tempat bernaung,
Sebagian memilih menerjang bena.

Tidak bisa kupungkiri semua tentangmu.
Pena ini terus menggesekkan ketebalannya pada secarik kertas ditengah hiruk piruk kota.
Sambil menunggumu kembali pada singgah.
Ditemani udara dingin menyelimuti cakrawala.

Lantas,
Mengapa kau begitu tenggelam pada asmaraloka?
Kau selalu asa untuk amerta di dalam ceritanya katamu selalu.
Ia sudah berkontribusi dengan yang lain,
Pernahkah kau berfikir? bahwa sehabis hujan terbitlah arunika yang syahda.

Seuntai kata itu,
Membuat matanya yang berpancarona,
Menderaikan air mata.
Tidak bisa diarungi lagi.
Akankah kau akan kembali singgah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun