Mohon tunggu...
Andreas BinsarAtmadja
Andreas BinsarAtmadja Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa jurusan komunikasi dari universitas bhayangkara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pandangan Masyarakat Terhadap Debat Cawapres 2024 Melalui Media Sosial Instagram

11 Januari 2024   19:19 Diperbarui: 11 Januari 2024   19:19 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debat cawapres 2024 yang ditayangkan secara langsung di seluruh Indonesia yang kebanyakan di unggah kedalam media sosial dan salah satunya media sosial Instagram dalam bentuk video dan juga foto. Pengguna media sosial instagram yang berkomentar ke dalam akun resmi tetapi banyak pengguna media sosial yang berkomentar ke akun-akun pribadi dengan jumlah pengikut akun tersebut mencapai ratusan ribu banyaknya seperti winnews yang membuat video dari debat cawapres 2024, isi video juga menjelaskan hasil dari debat yang nantinya akan di ambil poin-poin dan kejadian unik yang terjadi dalam debat tersebut. Dengan hasil video yang beredar di internet banyak pengguna instagram berkomentar dengan pendapat mereka berdasarkan pandangan mereka kepada ketiga cawapres tersebut, yang menjadi daya tarik dari debat cawapres 2024 terdapat pada Gibran dengan penampilan di atas panggung dengan membalas janji yang dibuat oleh Muhaimin tentang pembangunan 40 kota yang setara dengan Jakarta, sedangkan Gibran mengoreksi ulang bahwa Jakarta sendiri tidak sepenuhnya kota yang bagus dan masih banyak kekurangan di dalamnya kemudian jika 40 kota yang menyerupai Jakarata di bangun akan menambahkan banyak masalah dikarenakan kekurangan tersebut yang membuat pemerintah nantinya kewalahan dalam mengatasinya belum lagi masyarakat nantinya bisa menderita.

Hasil yang di dapat pada media sosial Instagram terkait postingan tentang debat cawapres 2024 terkait pandangan masyarakat yang berubah akan politik, dimulai dari pengguna yang bisa menilai mana janji yang masuk akal dan mana yang merupakan janji manis yang diberikan kepada masyarakat dan juga masyarakat dapat menilai kelayakan dari calon presiden nantinya dalam memimpin negara Indonesia agar masa depan yang dimiliki oleh negara serta masa depan dari masyarakat dapat terjamin nantinya. Dengan adanya penelitian ini, masyarakat Indonesia menjadi bijak dalam berpolitik dikarenakan kemudahan dalam mempelajari sistem politik melalui media sosial seperti Instagram dan juga dapat memberikan masyarakat Indonesia ruang publik untuk membuat komentar tentang pandangan masyarakat terhadap politik melalui media sosial yang bertujuan untuk saling berdiskusi saling bertukar pikiran antara individu.

SIMPULAN

Pada masa pemilu media sosial menjadi sarana untuk berpolitik dan sebagai tempat ruang publik dimana masyarakat Indonesia dapat mendukung calon pemimpin Indonesia yang dipilih oleh mereka. Pengetahuan masyarakat tentang politik yang ada di Indonesia menjadi lebih peka dan dapat memahami dengan mudah melalui media sosial instagram. Pada pandangan masyarakat terkait dengan video debat cawapres 2024, menjelaskan bahwa masyarakat yang memakai media sosial Instagram banyak yang berargumen di dalam kolom komentar kebanyakan orang mulai mendukung cawapres nomor urut dua, adapun juga masyarakat yang masih memiliki pandangan buruk kepada cawapres nomor urut dua yang mengait dengan status cawapres tersebut dengan status anak presiden, begitupun juga dengan cawapres nomor urut satu yang kebanyakan masyarakat mulai merasa ragu untuk menanggapi janji yang dibuat cawapres nomor urut satu. Jika disimpulkan dari kedua pendukung cawapres bahwa sebagian pendukung dari kedua pihak memiliki pandangan yang berbeda dengan pilihan mereka jika di bandingkan dengan jumlah seratus pendukung yang menjadi limapuluh persen masih ada yang tetap mendukung dan lima puluh persen yang mulai ragu dengan keputusan mereka dalam memilih cawapres tersebut.

SARAN

Diharpakan kepada masyarakat Indonesia agar bijak dalam menggunakan media sosial dan bijak dalam berkomentar, serta menghindari yang namanya membuat komentar-komentar yang mengandung unsur kebencian yang nantinya bisa menyebabkan konflik di dalam masyarakat. Diharapkan juga untuk masyarakat Indonesia agar memanfaatkan media sosial sebagai tempat yang baik dalam berpolitik, dengan mendukung masing-masing calon pemimpin dengan memberikan komentar berupa dukungan yang nantinya dapat memberikan pandangan positif terhadap masyarakat lain.


DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Bawamenewi, A. (2019). Implementasi Hak Politik Warga Negara. Warta Dharmawangsa, 13(3).

Harjono, H. (2010). Hukum, Demokrasi, dan Mahkamah Konstitusi. INOVATIF| Jurnal Ilmu Hukum, 2(3).

Suciartini, N. N. A. (2020). Bahasa Satire dalam Meme Media Sosial. Pustaka: Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, 20(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun