Bali dan Kenangannya
Pulau seribu pura atau yang banyak dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini memang sangat indah. Hamparan pantai memanjang ada dimana – mana dengan pemandangan matahari terbenamnya tidak dapat dilupakan oleh seseorang yang berlibur di Pulau Bali. Pulau Bali adalah salah satu pulau dari 17.000 lebih kepulauan yang ada di Indonesia. Dengan luas pulau sepanjang 153 km dan selebar 112 km dan luas pulau 123,98 km2. Luas pulau ini setengah dari luas provinsi jawa timur dan sekitar 3,2 km dari ketapang bagian timur pulau Jawa. Secara geografis pulau ini terletak di sebuah garis khayal 8°25′23″ lintang selatan dan 115°14′55″ bujur timur. Hal inilah yang membuat Bali beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Pulau Dewata Bali, sebagai tujuan dan destinasi wisata dunia karena memiliki keunikan budaya dan tradisi, beragam hasil karya seni dan tentunya berbagai objek wisata yang mengelilinginya. Sehingga ketika anda liburan ke pulau Dewata Bali, kita bisa menemukan banyak jenis keindahan alam, seperti destinasi wisata pantai, sawah berundak, air terjun, danau pegunungan, sehingga anda bisa memilih tujuan tour dengan mudah.
Dikenal sebagai pulau Dewata, karena keyakinan umat hindu akan manifestasi Tuhan dalam wujud Dewa yang disthanakan di sejumlah pura-pura besar di pulau Dewata Bali, beberapa diantaranya Pura Besakih, Pura Lempuyang, Pura Andakasa, Uluwatu, Tanah lot, Danau Beratan Bedugul, Batukaru, Silayukti. Sejumlah pura tersebut juga menjadi destinasi wisata yang cukup populer, melengkapi tujuan tour saat wisatawan liburan di pulau Dewata Bali.
Budaya Bali yang berkembang, merupakan pengaruh dari kebudayaan India, sejumlah tradisi keagamaan dan budaya berkembang pada jaman Sri Kesari Warmadewa pada 913 M, termasuk juga kerajaan Majapahit yang tumbuh dan berpusat di pulau Jawa. Pada akhirnya datang pengaruh Islam dan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara dan runtuhnya dinasti Majapahit, banyak tokoh-tokoh hindu akhirnya menyingkir dari pulau Jawa dan hijrah ke pulau Dewata Bali kemudian mengembangkan ajaran agama Hindu di sini.
Bali merupakan tujuan wisata paling populer di muka bumi ini. Sebagian besar wisatawan bulan madu dan wisatawan liburan akan banyak anda temui yanga berkunjung ke pulau ini. Bali terkenal dengan tarian dan budayanya, musik tradisional, banyak ukiran, lukisan, kerajinan kulit dan pengerjaan logam cukup populer. Pesatnya pertumbuhan pembangunan di bidang pariwisata hingga saat ini memiliki dampak dan pengaruh yang besar terhadap tradisi dan gaya hidup Orang Bali maupun yang berada di pulau ini.
Menariknya, budaya Bali masih seperti apa adanya, tumbuh seiring dengan globalisasi. Hal lainnya yang dapat menjadi jawaban dari melestarikan budaya Bali adalah visi orang bali yang menginspirasi setiap jiwa untuk mencintai dan memuliakan budaya sendiri tanpa harus malu. Meski pariwisata menjanjikan sebagai pendorong ekonomi, namun dalam beberapa dasawarsa terakhir perlahan namun pasti telah menimbulkan beberapa masalah, terutama berupa penurunan lingkungan, pengikisan tradisi, inflasi, serta peningkatan kejahatan. Informasi Umum Tentang Bali beberapa tahun ini bahkan menjadi pintu gerbang bagi hal-hal yang “berbahaya”. Ini adalah tantangan untuk Bali di masa depan.
Pada saat saya duduk di bangku kelas 12 SMA, saya Bersama angakatan saya pergi ke Pulau Bali untuk berlibur. Dalam rangka acara liburan bersama angkatan, saya dan teman – teman saya berangkat dari sekolah kami di Semarang menggunakan dua bis besar. Perjalanan juga tidak terasa lama dan jauh karena banyak aktivitas yang kami lakukan di dalam bis. Kurang lebih setelah 13 jam kita menempuh perjalanan, sampai lah kami di Pulau Dewata.
Banyak destinasi tempat wisata yang kami kunjungi di Bali seperti Pantai Pandawa Pantai Kuta, Pulau Penyu, dan masih banyak yang lainnya. Waktu berlalu begitu cepat sampai pada akhirnya kami ada di hari terakhir kami berada di Pulau Bali. Keadaan di dalam bis seketika hening dan tidak seceria kemarin – kemarin. Tapi mau bagaimana lagi kami sebagai murid harus bisa mengikuti apa kebijakan dari sekolah. Sampai pada akhirnya kami pun pulang ke sekolah dan kembali ke asrama.
Sampai tidak lama kemudian muncul berita adanya Covid-19 dan pemerintah mengadakan kebijakan - kebijakan seperti seluruh aktivitas yang bertatapan muka langsung harus dinonaktifkan. Pihak sekolah pun mengikuti arahan dari pemerintah dan kami dipulangkan ke rumah kami masing – masing.
Sangat sedih ketika menyadari ternyata liburan ke Bali adalah kenangan terakhir bersama angkatan kami. Kami mengira mungkin setelah kami dipulangkan ke rumah masing – masing, kami masih dapat bertemu kembali seperti mengadakan acara perpisahan di sekolah yang sudah kami siapkan juga, namun pada kenyataanya acara perpisahan angkatan kami pun berlangsung secara daring. Sangat sedih ketika membayangkan ternyata liburan ke Bali tersebut adalah acara perpisahan kami angakatan 29 SMA Sedes Sapientiae Jambu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H