Pada sisi yang lain, dan ini lebih memprihatinkan karena sudah menjadi "penyakit", mana kala anak-anak telah ketagihan penggunaan gadget sehingga tidak hanya waktu tidur siang yang diabaikan, bahkan lebih parah dari itu adalah tidak memiliki waktu untuk tidur di malam hari.
Tak jarang anak-anak dengan kebiasaan ini akan ke sekolah dalam kondisi fisik yang tidak sehat. Mereka datang dengan membawa rasa ngantuk dan kondisi tubuh yang tidak segar sehingga sama sekali tidak memiliki kesempatan dan keinginan untuk mengikuti pelajaran. Mereka akan bertahan dalam lima sampai sepuluh menit, dan selanjutnya akan mengantuk dan tidur di kelas.
Ini tentunya akan sangat mengganggu proses pembelajaran di kelas. Bila terjadi sekali atau dua kali, tentu bisa dimaklumi, atau hanya terjadi pada siswa/i tertentu saja pasti juga akan dimaklumi. Tetapi persoalan mendasarnya jika terjadi pada kebanyakan siswa dan dalam waktu yang hampir secara terus-menerus. Ini tentunya perlu mendapatkan perhatian ekstra dan kebijakan baru untuk dapat mengatasi masalah ini.
Menurut hemat saya, program yang telah dilaksanakan oleh beberapa sekolah di atas, juga kebiasaan di China dan Jepang dapat menjadi acuan untuk mengatasi masalah pendidikan dewasa ini, karena kesehatan dan produktivitas tidak hanya menyangkut makanan bergizi tetapi juga waktu istirahat dan tidur yang berkualitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI