Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Kita: Makan Bergizi Gratis dan Tidur Siang di Sekolah

24 Januari 2025   09:02 Diperbarui: 24 Januari 2025   09:02 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sisi yang lain, dan ini lebih memprihatinkan karena sudah menjadi "penyakit", mana kala anak-anak telah ketagihan penggunaan gadget sehingga tidak hanya waktu tidur siang yang diabaikan, bahkan lebih parah dari itu adalah tidak memiliki waktu untuk tidur di malam hari.

Tak jarang anak-anak dengan kebiasaan ini akan ke sekolah dalam kondisi fisik yang tidak sehat. Mereka datang dengan membawa rasa ngantuk dan kondisi tubuh yang tidak segar sehingga sama sekali tidak memiliki kesempatan dan keinginan untuk mengikuti pelajaran. Mereka akan bertahan dalam lima sampai sepuluh menit, dan selanjutnya akan mengantuk dan tidur di kelas.

Ini tentunya akan sangat mengganggu proses pembelajaran di kelas. Bila terjadi sekali atau dua kali, tentu bisa dimaklumi, atau hanya terjadi pada siswa/i tertentu saja pasti juga akan dimaklumi. Tetapi persoalan mendasarnya jika terjadi pada kebanyakan siswa dan dalam waktu yang hampir secara terus-menerus. Ini tentunya perlu mendapatkan perhatian ekstra dan kebijakan baru untuk dapat mengatasi masalah ini.

Menurut hemat saya, program yang telah dilaksanakan oleh beberapa sekolah di atas, juga kebiasaan di China dan Jepang dapat menjadi acuan untuk mengatasi masalah pendidikan dewasa ini, karena kesehatan dan produktivitas tidak hanya menyangkut makanan bergizi tetapi juga waktu istirahat dan tidur yang berkualitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun