Kardinal Justinus Darmojuwono merupakan kardinal pertama Gereja Katolik Roma yang berasal dari Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 2 November 1914, dan ditunjuk menjadi Uskup Agung Semarang pada 6 April 1964. Selanjutnya, Justinus diangkat menjadi kardinal secara langsung oleh Paus Paulus VI pada 26 Juni 1967. Saat menjadi Kardinal, Justinus mengikuti konklaf atau pemilihan Paus sebanyak dua kali, yakni saat pemilihan Paus Yohanes Paulus I dan Paus Yohanes Paulus II.
2. Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja
Mgr. Julius Riyadi Darmaatmaja lahir di Muntilan, pada 20 Desember 1934. Beliau telah menjadi kardinal sejak 1994. Selama menjadi seorang Kardinal, Julius terlibat dalam pemilihan Paus Benediktus XVI, pada 2005. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Uskup Agung Jakarta selama empat belas tahun, tepatnya sejak 11 Januari 1996 sampai 28 Juni 2010.
Â
3. Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoadtmodjo
Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoadtmodjo lahir pada 9 Juli 1950 di Sedayu. Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoadtmodjo adalah seorang Uskup Agung Jakarta sejak 29 Juni 2010. Penunjukkannya sebagai kardinal diumumkan langsung oleh Paus Fransiskus di Kota Vatikan pada 1 September 2019. Adapun gelar kardinal yang diperolehnya adalah Spirito Santo alla Ferratella.
4. Kardinal Paskalis Bruno Syukur
Mgr Paskalis Bruno lahir di Manggarai Barat 17 Mei 1962. Ia menjalani pendidikan SMP dan SMA di Seminaris Pius XII Kisol, Manggarai Timur. Pada 1981 beliau menjalani pendidikan Novisat dengan masuk anggota Ordo Suadara Dina (OFM) di Prapringan, Depok, Yogyakarta.
Kemudian pada 22 Januari 1989 Mgr. Paskalis Bruno menerima profesi kekal dan menerima tahbisan imamat pada 2 Februari 1991 di Paroki Santa Maria Ratu Para Malaikat, Cipanas, Jawa Barat dari Uskup Bogor Mgr. Ignatius Harsono.
Ia juga pernah terpilih menjadi Provinsial OFM pada 2002 dan bertugas hingga 2007 dan terpilih kembali hingga pada tahun 2009.
Pada 21 November 2013, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Bogor dan ditahbiskan pada tanggal 22 Februari 2014, dengan mottonya, "Magnificat anima mea dominum" yang berarti "Jiwaku memuliakan Tuhan" (Luk1:46).