Semua ini menjadi penting karena yang diharapkan adalah kebaikan masyarakat Ngada ke depannya. Tanpa cita-cita perubahan dan kebaikan bersama masyarakat Ngada, kiranya kita gagal melaksanakan pesta demokrasi.
PILKADA dan Money Politics
Sebagai warga masyarakat, saya memiliki asa agar pelaksanaan Pilkada Ngada kali ini dapat dijauhkan dari praktik money politics. Ini semua harus dimulai dari para Paslon sendiri. Kiranya mereka memiliki integritas dan kredibilitas. Perwujudannya  akan tampak dalam seluruh proses Pilkada ini supaya tetap menjaga integritas dan kredibilitas, dengan menjauhkan praktik money politics.
Sebagai masyarakat kita paham bahwa politik itu mahal, tetapi kiranya kita juga paham bahwa lebih mahal dari semuanya adalah integritas dan kredibilitas. Ini artinya bahwa baik para Paslon maupun masyarakat harus memiliki martabat/harga diri. Tanpa martabat/harga diri, pesta demokrasi akan menjadi menjadi pesta murahan karena sekedar hura-hura dalam praktik bagi-bagi uang.
Kita memasuki masa-masa kampanye. Masa ini adalah momen untuk menguji visi dan misi. Para Paslon dapat menggunakannya untuk memperjelas visi dan misinya lima tahun ke depan. Dan, pada saat yang sama, masyarakat dapat menggunakan momen ini untuk menguji visi dan misi para Paslon. Dengan demikian visi dan misi para Paslon akan diuji apakah realistis dan dapat terwujud atau tidak.
Menjadi catatan yang teramat penting bahwa kabupaten ini masih banyak hal yang perlu dibenahi. Dalam banyak aspek kabupaten ini juga masih terbelakang dari kabupaten-kabupaten tetangga.
Ini artinya kita membutuhkan figur pemimpin baru yang memiliki niat baik untuk mengubah wajah kabupaten ini ke arah yang lebih baik. Perubahan itu akan dimulai dari proses Pilkada kali ini. Masyarakat harus sadar bahwa jika praktik demokrasi melalui Pilkada ini bermasalah melalui praktik money politics, berarti harapan perubahan itu hanya sebatas khayalan saja.
Perubahan harus dimulai dari praktik Pilkada yang jujur dan bersih. Dalam proses yang jujur dan bersih  akan menghasilkan pemimpin yang jujur dan bersih, yang tentunya akan bekerja pula dengan hati yang jujur dan bersih untuk masyarakat Ngada.
Bersamaan dengan itu pula masyarakat Ngada juga harus berani untuk memilih dengan jujur dan bersih. Perwujudannya adalah memilih Paslon berdasarkan visi dan misinya yang realistis dan terukur, bukan berdasarkan besarnya uang yang diberikan.
Mudah-mudahan kita cerdas dan bijak dalam Pilkada kali ini. Mari menjauhkan diri  dari sentimen dan ikatan emosional semata, dan marilah kita memilih karena kecerdasan tetapi bukan kebodohan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H