Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PILKADA Ngada 2024 dan Harapan Perubahan

7 Oktober 2024   11:30 Diperbarui: 7 Oktober 2024   16:35 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQJfM2KL8PIW4NLEcGiBmPiPkZ7dm3I0ffwZg&s

Semua ini menjadi penting karena yang diharapkan adalah kebaikan masyarakat Ngada ke depannya. Tanpa cita-cita perubahan dan kebaikan bersama masyarakat Ngada, kiranya kita gagal melaksanakan pesta demokrasi.

PILKADA dan Money Politics

Sebagai warga masyarakat, saya memiliki asa agar pelaksanaan Pilkada Ngada kali ini dapat dijauhkan dari praktik money politics. Ini semua harus dimulai dari para Paslon sendiri. Kiranya mereka memiliki integritas dan kredibilitas. Perwujudannya  akan tampak dalam seluruh proses Pilkada ini supaya tetap menjaga integritas dan kredibilitas, dengan menjauhkan praktik money politics.

Sebagai masyarakat kita paham bahwa politik itu mahal, tetapi kiranya kita juga paham bahwa lebih mahal dari semuanya adalah integritas dan kredibilitas. Ini artinya bahwa baik para Paslon maupun masyarakat harus memiliki martabat/harga diri. Tanpa martabat/harga diri, pesta demokrasi akan menjadi menjadi pesta murahan karena sekedar hura-hura dalam praktik bagi-bagi uang.

Kita memasuki masa-masa kampanye. Masa ini adalah momen untuk menguji visi dan misi. Para Paslon dapat menggunakannya untuk memperjelas visi dan misinya lima tahun ke depan. Dan, pada saat yang sama, masyarakat dapat menggunakan momen ini untuk menguji visi dan misi para Paslon. Dengan demikian visi dan misi para Paslon akan diuji apakah realistis dan dapat terwujud atau tidak.

Menjadi catatan yang teramat penting bahwa kabupaten ini masih banyak hal yang perlu dibenahi. Dalam banyak aspek kabupaten ini juga masih terbelakang dari kabupaten-kabupaten tetangga.

Ini artinya kita membutuhkan figur pemimpin baru yang memiliki niat baik untuk mengubah wajah kabupaten ini ke arah yang lebih baik. Perubahan itu akan dimulai dari proses Pilkada kali ini. Masyarakat harus sadar bahwa jika praktik demokrasi melalui Pilkada ini bermasalah melalui praktik money politics, berarti harapan perubahan itu hanya sebatas khayalan saja.

Perubahan harus dimulai dari praktik Pilkada yang jujur dan bersih. Dalam proses yang jujur dan bersih  akan menghasilkan pemimpin yang jujur dan bersih, yang tentunya akan bekerja pula dengan hati yang jujur dan bersih untuk masyarakat Ngada.

Bersamaan dengan itu pula masyarakat Ngada juga harus berani untuk memilih dengan jujur dan bersih. Perwujudannya adalah memilih Paslon berdasarkan visi dan misinya yang realistis dan terukur, bukan berdasarkan besarnya uang yang diberikan.

Mudah-mudahan kita cerdas dan bijak dalam Pilkada kali ini. Mari menjauhkan diri  dari sentimen dan ikatan emosional semata, dan marilah kita memilih karena kecerdasan tetapi bukan kebodohan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun