Sebuah pengalaman kecil mengajarkanku akan pentingnya memberikan perhatian kepada anak dengan mengurangi kesibukan baginya.
Ketika putri sulungku masih kecil, dia biasanya akan masuk dan menggangguku di kamar ketika saya sedang membaca atau menulis. Ketika saya berusaha untuk mengusir atau memberi tahunya bahwa saya sedang sibuk, maka dengan segala cara dia akan datang dan menggangguku dengan banyak cara pula.
Seiring berjalannya waktu, saya mulai sadar dan selalu memberinya waktu untuk bermain bersama sampai dia merasa puas. Pada kenyataannya setelah merasa puas, dia akan bergegas pergi dan tidak akan mengganggu kesibukanku.
Seiring bertambahnya usia, jika dia membutuhkan sesuatu dan melihat bahwa saya sedang sibuk, dia akan meminta persetujuanku untuk meluangkan waktu baginya, "Bapak, saya boleh ganggu?", yang artinya dia meminta waktu untuk sekedar mendengarkan cerita atau keluh-kesahnya di sekolah bersama guru atau teman-temannya.
Pengalaman membuktikan bahwa banyak orang yang melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya. Ada banyak kesibukan yang membuat seseorang lupa akan tanggung jawab ini, termasuk kesibukan sosial dan rohani.
Tetapi pada kenyataannya mereka lupa bahwa ada orang yang lebih berhak untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Orang yang lebih berhak untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah adalah anak-anaknya di rumah.
Kiranya kita tidak mengabaikan hak anak-anak untuk memperoleh dan mengalami kasih sayang dari seorang ayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H