Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Relasi Ayah dan Anak, "Ayah yang Senantiasa Sibuk" (4)

5 Oktober 2024   08:35 Diperbarui: 6 Oktober 2024   09:54 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah pengalaman kecil mengajarkanku akan pentingnya memberikan perhatian kepada anak dengan mengurangi kesibukan baginya.

Ketika putri sulungku masih kecil, dia biasanya akan masuk dan menggangguku di kamar ketika saya sedang membaca atau menulis. Ketika saya berusaha untuk mengusir atau memberi tahunya bahwa saya sedang sibuk, maka dengan segala cara dia akan datang dan menggangguku dengan banyak cara pula.

Seiring berjalannya waktu, saya mulai sadar dan selalu memberinya waktu untuk bermain bersama sampai dia merasa puas. Pada kenyataannya setelah merasa puas, dia akan bergegas pergi dan tidak akan mengganggu kesibukanku.

Seiring bertambahnya usia, jika dia membutuhkan sesuatu dan melihat bahwa saya sedang sibuk, dia akan meminta persetujuanku untuk meluangkan waktu baginya, "Bapak, saya boleh ganggu?", yang artinya dia meminta waktu untuk sekedar mendengarkan cerita atau keluh-kesahnya di sekolah bersama guru atau teman-temannya.

Pengalaman membuktikan bahwa banyak orang yang melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya. Ada banyak kesibukan yang membuat seseorang lupa akan tanggung jawab ini, termasuk kesibukan sosial dan rohani.

Tetapi pada kenyataannya mereka lupa bahwa ada orang yang lebih berhak untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Orang yang lebih berhak untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah adalah anak-anaknya di rumah.

Kiranya kita tidak mengabaikan hak anak-anak untuk memperoleh dan mengalami kasih sayang dari seorang ayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun