Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Crab Mentality (Susah Melihat Orang Senang)

3 Oktober 2024   11:51 Diperbarui: 4 Oktober 2024   06:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari Wikipedia, kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari bangsa Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek, atau yang perutnya sama sekali tersembunyi di bawah dada. Tubuh kepiting dilindungi oleh cangkang yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit.

Nama latin kepiting adalah Brachyura. Spesies ini merupakan hewan anggota krustasea atau hewan bercangkang keras yang terdapat di air laut dan air tawar serta memiliki sepuluh kaki.

Karakteristik kepiting adalah egois dan mengabaikan keadaan sekeliling, yang berkaitan langsung dengan cara kepiting meloloskan diri, meski harus menginjak atau menyakiti kepiting lainnya.

Serentak dengan itu pula kepiting cenderung emosional, dalam mana ketika melihat obyek lain di sekitarnya, seekor kepiting tidak akan pernah ragu untuk mencapit secara kuat, walaupun akan menyakiti diri sendiri.

Karena karakteristik di atas, maka lahirlah istilah "Crab Mentality" atau "Mentalitas kepiting". Crab Mentality merupakan sebutan bagi seseorang yang memiliki sikap iri, yang mendorongnya untuk melakukan segala cara agar kelihatan lebih unggul dari orang lain.

Crab Mentality atau Mentalitas Kepiting adalah istilah yang menggambarkan pola pikir di mana seseorang berusaha untuk menghambat kemajuan atau kesuksesan orang lain karena perasaan cemburu atau tidak ingin orang tersebut berhasil lebih dari dirinya.

Ini diibaratkan dengan perilaku kepiting dalam sebuah ember, di mana ketika salah seekor kepiting mencoba untuk memanjat keluar, maka kepiting lainnya akan berusaha untuk menariknya ke bawah, sehingga tidak ada kepiting yang berhasil keluar, meskipun secara individu, kepiting tersebut bisa saja berhasil melarikan diri.

Dengan demikian, Crab Mentality merupakan istilah untuk menggambarkan perilaku seseorang yang ingin menjatuhkan dan menghalangi keberhasilan orang lain. Ini erat dengan fenomena psikologis, dalam mana seseorang mengalami kesulitan untuk menghargai kesuksesan orang lain, sehingga muncul perasaan iri dengan upaya membuat orang tersebut agar berada dalam kondisi yang sama.

Ada beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang memiliki Mental Kepiting seperti kurangnya kepercayaan diri, iri hati, tidak mendapatkan support dari lingkungan sekitar, perasaan putus asa, depresi, dan lingkungan yang terlalu kompetitif.

Maka, agar tidak memiliki Crab Mentality, ada beberapa tips untuk mengatasinya. Pertama,  memiliki kesadaran diri, yang berarti menyadari apakah memiliki Crab Mentality atau tidak, dengan upaya untuk mengatasinya. Kedua,  membiasakan diri untuk kerja sama dengan orang lain, serta membiasakan diri untuk mendukung dan merayakan keberhasilan orang lain.

Ketiga, menyadari bahwa kesuksesan orang lain tidak sama artinya dengan kegagalan diri. Dan, keempat fokus pada tujuan dan pencapaian diri dengan tidak  membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Kiranya kita tidak memiliki Crab Mentality, dan jika ada kita perlahan berusaha untuk mengatasinya. Dengan demikian kita tidak menjadi susah melihat orang senang, dan senang melihat orang lain susah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun