Anak-anak zaman now lebih condong pada situasi longgar, bebas, tak mau dikontrol, serta manja dan cengeng. Dalam relasi yang lebih luas, mereka memiliki kecenderungan "ikut arus", tanpa self control dan kemampuan menyaring nilai-nilai untuk perkembangan dirinya.
Berhadapan dengan kenyataan ini, para orang tua menghadapi dilema yang teramat serius dalam mendidik anak-anak di rumah.
Pada prinsipnya ada dua pola asuh yakni Pola Asuh "Tiger Mom" dan Pola Asuh "Elephant Mom". Kita akan mendalaminya secara ringkas dalam uraian berikut ini.
Pola Asuh "Elephant Mom"Â
Pola asuh "tiger mom" pertama kali dimunculkan oleh Amy Chua, seorang professor hukum dari Yale University dalam bukunya "Battle Hymn of the Tiger Mother". Term "tiger-harimau" dipakai sebagai simbol keberanian, kekuatan, dan determinasi.
Pola asuh "tiger mom" merujuk pada pola pengasuhan orang-orang timur, yang menekankan pengawasan orang tua kepada anak-anak. Â Penekanan pola asuh "tiger mom" adalah anak dilatih untuk bekerja keras dan disiplin agar ketika dewasa dapat berhasil dan dapat bertahan dalam aneka persaingan.
Pola asuh "tiger mom" menekankan keterlibatan orang tua. Pola asuh ini berpusat pada pendidikan, di mana anak memiliki jadwal belajar yang ketat di luar jam-jam sekolah. Â Pola asuh "tiger mom" merupakan gabungan parenting asertif dan supportif.
Pola Asuh "Elephant Mom"Â
Pola Asuh "Elephant Mom" pertama kali dimunculkan oleh Pryanka Shama-Sindhar dalam The Atlantic Magazine pada tahun 2014.