Dalam lawatan apostoliknya ke Indonesia, pada 3-6 September 2024 yang lalu, Paus Fransiskus membawa pesan damai dalam balutan kesederhanaannya. Beberapa media menyoroti kesederhanaan Paus antara lain tidak menggunakan jet pribadi tetapi menggunakan pesawat komersial Alitalia, memilih menggunakan mobil Innova dengan duduk di sebelah sopir sambil menyapa dengan tulus dan wajah bahagia, mengenakan jam tangan analog hitam yang berharga seratus ribuan yang ber-merk Casio, dan menolak tidur di hotel berbintang serta lebih memilih tidur di Kedubes di Jln. Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Bagi saya ini tentunya bukan hal yang baru, mengingat Paus Fransiskus adalah seorang Jesuit yang nota bene mengikrarkan Kaul Kemiskinan. Dengan demikian, kehadirannya dalam balutan kesederhanaan menjadi perwujudan dari penghayatan hidupnya sebagai seorang biarawan.
Namun demikian, ini menjadi pesan universal bagi segenap manusia yang sedemikian terobsesi dengan penampilan lahiriah yang serba mewah. Kenyataan ini sejatinya menampar dengan halus gaya hidup manusia dewasa ini yang cenderung berpenampilan mewah dan memamerkan kekayaan, tanpa kepedulian untuk berbagi dengan sesama yang miskin dan menderita.
Ini juga dapat menjadi ajakan bahwa hidup sederhana dapat menjadi gaya hidup semua orang. Kesederhanaan itu akan tampak dalam apa yang dikenakan, apa yang dimakan dan diminum, sederhana dalam memiliki sesuatu, sederhana dalam bertutur, juga sederhana dalam berpikir.
Sederhana sejatinya bukan hidup dalam kesusahan dan atau penderitaan. Sederhana berarti berkecukupan, dan tidak berlebihan. Serentak dengan itu juga berarti adanya kesediaan berbagi dengan sesama.
Ini artinya bahwa dengan merasa cukup, kita sudah merasa kaya sehingga tidak perlu lagi mencari secara berlebihan apalagi harus mengorbankan orang lain.
Kiranya pesan universal Paus Fransiskus dalam lawatannya ke Indonesia dapat menjadi contoh perilaku hidup sederhana bagi kita sekalian sebagai anak bangsa, teristimewa dalam kesediaan berbagi tanpa harus menumpuk harta dan kekayaan bagi diri sendiri dan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H