Mohon tunggu...
Andreas Neke
Andreas Neke Mohon Tunggu... Guru - Pegiat media sosial

Andreas Neke lahir di Sobo (Mangulewa) pada 08/03/80. Pendidikan Dasar di SDI Waruwaja. Pendidikan Menengah di SMPN 2 Bajawa dan SMAN Bajawa. Selanjutnya ke Seminari KPA St. Paulus Mataloko (2 tahun) , dan Pendidikan Calon Imam Kapusin (OFM Cap) di Sibolga (1 tahun), Parapat (1 tahun) , Nias (1 tahun), STFT St. Yohanes Pematangsiantar (4 tahun), TOP di Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo (10 bulan), serta Pasca Sarjana (2 tahun). Pernah mengajar di SMA St. Clemens Boawae (2010-2017). Saat ini mengajar di SMK Sanjaya Bajawa. Aktif menulis opini di HU Flores Pos. Sudah menulis 2 buah buku yang berjudul REMAJA DAN PERGUMULAN JATI DIRINYA dan IMAN YANG MEMBUMI. Tinggal di Padhawoli, Kel. Trikora, Bajawa, Flores, NTT.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Elektabilitas, Infrastruktur, dan Logistik Politik

30 Juli 2024   07:36 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:37 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
encrypted-tbn0.gstatic.com

Ini akan semakin terasa dewasa ini, mengingat masyarakat kita sudah teramat biasa dengan money politic. Praktis ini jelas membunuh dan mematikan demokrasi, tetapi secara faktual telah menduduki peran vital dalam setiap momen Pemilu.

Mayoritas masyarakat kita bukan pemilih rasional-logis, tetapi pemilih sentimentil dan lebih dekat dengan politik uang. Seorang calon akan dipilih sangat ditentukan dengan seberapa banyak uang yang tersebar ke tangan-tangan pemilih. Semakin banyak uang beredar di tangan pemilih akan semakin besar pula peluang seorang calon terpilih.

Ini menjadi acuan dalam setiap momen Pemilu. Elektabilitas harus ditopang oleh infrastruktur dan logistik politik secara bersama-sama untuk menjamin keterpilihan seorang calon dalam menduduki jabatan politik.

encrypted-tbn0.gstatic.com
encrypted-tbn0.gstatic.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun