Sedangkan bertalian dengan ilmu-ilmu manusia ditegaskan agar gambaran tentang Maria dihadirkan dalam pola hidup masa kini. Maria adalah teladan bagi kaum beriman karena cara hidup yang mengikuti rencana Allah. Dan atasnya, dalam realitas dunia yang sedang berubah dewasa ini, Maria dilihat sebagai tipe keibuan utama dan teladan mulia bagi hidup segenap umat beriman.
Dengan gagasan pokok di atas, dikecam dua perilaku yang tidak sesuai dengan Konsili Vatikan II yakni menolak latihan rohani yang sudah disahkan oleh Magisterium, dan mencampuradukan latihan rohani dengan tindakan-tindakan liturgi. Semuanya dilihat sebagai tindakan yang tidak selaras dengan iman Katolik. Kemudian diingatkan kembali tujuan akhir devosi kepada Bunda Maria yakni untuk memuliakan Allah dan menuntun orang Kristen pada komitmen untuk kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah.
Selanjutnya dokumen ini menegaskan agar Konferensi para Uskup yang bertanggung jawab kepada umat basis dan berbagai kongregasi religius supaya dengan hati-hati memperbaiki praktek ulah kesalehan untuk menghormati Bunda Maria. Karena alasan yang berbeda, dirasa bahwa adalah menguntungkan untuk mempertimbangkan dua praktek devosi yang meluas di Barat yakni: Doa Angelus dan Doa Rosario.
3. 1 Doa Angelus
Dirasa bahwa Doa Angelus tidak perlu direvisi karena memiliki struktur yang sederhana, memiliki karakter alkitabiah, asal-usul historis yang bertalian dengan doa bagi perdamaian dan keamanan, dan sesuai dengan ritme liturgi untuk pengudusan saat hari. Selain itu pula disadari bahwa doa ini mengingatkan kita akan Misteri Paska dan inkarnasi Anak Allah.
Memang benar bahwa kebiasaan tertentu yang secara tradisional dikaitkan dengan pendarasan Doa Angelus telah hilang atau mengalami kemerosotan dalam kehidupan modern. Walaupun kondisi berubah, mengingat karakter-karakter yang disebut di atas, maka dianjurkan untuk senantiasa mendoakannya.
3. 2 Doa Rosario
Doa Rosario merupakan ringkasan keseluruhan Injil. Doa ini mengambil inspirasi dari Injil untuk menunjukkan sikap iman. Doa Rosario karenanya adalah doa Injil, yang memaparkan realitas penyelamatan Kristus sejak perkandungan perawan, masa kanak-kanak, dan mencapai puncaknya pada misteri Paskah. Rosario adalah doa Kristologis dengan orientasi yang jelas, karena menghadirkan seluruh misteri Kristus.
Hasil refleksi modern telah menjelaskan hubungan antara liturgi dan Doa Rosario secara lebih jelas. Rosario adalah sebuah ulah kesalehan yang selaras dengan liturgi. Seperti liturgi, doa ini mengambil inspirasi dari Kitab Suci dan berorientasi terhadap misteri Kristus. Rosario merupakan latihan kesalehan yang mengambil kekuatan dari liturgi dan mengarah kembali ke sana. Disadari bahwa selain nilai pujian dan permohonan, juga ada unsur kontemplasi dengan memeditasikan misteri-misteri Rosario, yang dengannya membiasakan hati dan pikiran agar setia pada misteri Kristus, dan menjadi persiapan yang sangat baik untuk merayakan misteri yang sama dalam tindakan liturgis.
Unsur-unsur organis dari Doa Rosario ini adalah:
a) Kontemplasi, dalam persekutuan dengan Maria, serangkaian misteri keselamatan. Misteri ini mengungkapkan sukacita mesianis, penderitaan Kristus yang menyelamatkan, dan kemuliaan Tuhan yang bangkit yang memenuhi Gereja. Kontemplasi ini sifatnya mendorong refleksi praktis dan memberikan norma-norma hidup.
b) Doa Bapa Kami, karena nilainya yang mendalam menjadi dasar doa kristiani dalam memuliakan doa itu dalam aneka ungkapannya.