Situasi yang demikian menuntut kesanggupan seorang remaja untuk mengolahnya menjadi pengalaman yang positif supaya dapat sampai pada penemuan cinta yang benar dan sejati. Bila tidak, maka banyak waktu dan energi akan disalahgunakan untuk sesuatu yang pada hakekatnya akan mengantar remaja pada kesiasiaan.
Belajar Memprioritas Misi Hidup
Bila membaca Kitab Suci Perjanjian Baru akan kita temukan beberapa wanita di seputar kehidupan Yesus. Kita dapat menyebut misalnya Maria, Marta, Maria Magdalena dan Wanita Samaria di Sumur Yakub. Berhadapan dengan wanita-wanita ini, Yesus lebih menekankan cinta universal dan bukannya cinta personal. Semuanya bisa Yesus lalui karena kesanggupan-Nya memprioritaskan tujuan atau misi perutusan-Nya. Bagi Yesus hal yang sekunder tidak boleh meniadakan yang primer. Prinsip ini memampukan-Nya untuk tetap fokus pada tujuan/misi perutusan-Nya.
Dale Carnegie menegaskan bahwa bila Anda ingin bahagia, Anda harus mampu menentukan satu tujuan yang menarik perhatian Anda. Bagi Anda, cita-cita dan cinta tentunya adalah tujuan yang menarik. Tetapi patut disadari bahwa tak mungkin Anda dapat meraih kedua-duanya secara bersamaan. Entah suka atau tak suka, Anda harus memprioritaskan yang satu dan untuk sementara waktu harus mengesampingkan yang lainnya sambil menunggu waktu dan tempat yang tepat.
Bagi Anda masing-masing, manakah yang menjadi prioritas hidup Anda: cita-cita atau cinta. Bila status Anda sekarang sebagai seorang pelajar, manakah yang seharusnya menjadi utama bagi Anda. Ingatlah bahwa kesanggupan menentukan prioritas akan sangat membantu Anda untuk mengejar mimpi menjadi sebuah kenyataan.
Pada akhirnya selamat menjadi remaja yang tahu akan apa yang terpenting bagi masa depan Anda. Kiranya Anda tidak menyia-nyiakan energi dan waktu Anda untuk hal-hal yang kurang/tidak berguna. Jangan pula kesenangan dan kepentingan sesaat membuyarkan hal pokok bagi hidup Anda.
Ciri seorang bijak terletak pada kemampuan dan kesanggupan menempatkan diri secara tepat pada waktu dan tempat yang tepat. So, selamat menjadi remaja yang tahu akan prioritas hidup. Belajarlah dari pribadi Yesus yang tahu memrioritas hal penting dalam hidup-Nya. Belajarlah pula pada-Nya yang mampu mengesampingkan hal yang sekunder untuk menggapai hal yang primer.
Boawae, Asrama Bukit, 22 Desember 2012
Tulisan yang sama dapat dibaca dalam:
1. https://andreasneke.blogspot.com/
2. Buku "Remaja dan Pergumulan Jati Dirinya",
Karangan Andreas Neke