Mohon tunggu...
Andreas Chlaudius Maliombo
Andreas Chlaudius Maliombo Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Keep Spirit

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Langganan Cuaca Ekstrem, Sembako Langka di MBD

11 Februari 2023   03:33 Diperbarui: 11 Februari 2023   03:51 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Awal tahun 2023 Bulan Januari akhir, Stok dan harga Sejumlah Sembako di Tiakur, Maluku Barat Daya mengalami kelangkaan dan kenaikan akibat dampak cuaca ekstrem yang terjadi hampir setiap tahunnya di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Kapal Tol laut yang biasa memasok kebutuhan pokok (sembako) ke kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) tidak dapat berlayar akibat dari cuaca buruk yang melanda sejak desember 2022 kemarin. " kapal-kapal tidak bisa berlayar karena angin kencang sehingga stok barang di toko tinggal sedikit," Kata Jhon, salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Rakyat Kalwedo MBD, (selasa 24 Januari 2023).

dia Menuturkan, Beras yang biasanya ada stok, sekarang sudah mau habis karena takut tidak kebagian, beras diserbu pembeli untuk disimpan di rumah sebagai stok. Belum bisa dipastikan sampai kapan kapal tol bisa berlayar lagi, karena masih dilarang berlayar akibat dari cuaca dan angin yang masih kencang hingga saat ini.

Bukan hanya beras saja, bahkan bahan pokok lainnya seperti telur, bawang merah, daging, gula, minyak goreng. Mengalami kelangkaan dan kenaikan harga akibat kapal pemasok yang belum berlayar.

Desi, Salah seorang pembeli di pasar Raykat Kalwedo Maluku barat daya mengaku, Telur 5 butir 10 ribu rupiah, sekarang hanya 3 butir 10 ribu rupiah, minyak goreng yang 200 ml, sekarang harganya 8 ribu rupiah dari harga sebelumnya 5 ribu rupiah, bawang merah harganya naik dari 25 ribu per kg, menjadi 30 ribu per kg. "ya, mau gimana lagi, itulah resiko untuk kami yang tinggal di daerah ini yang adalah kabupaten dengan banyak pulau-pulau sehingga Sehingga distribusi dan pasokan bahan-bahan pokok kebutuhan sehari-hari hanya bergantung dari pasokan yang diangkut oleh Tol Laut di tengah cuaca ekstrem yang kerap kali menjadi langganan di daerah kami," Ungkap Desi.

Kami masyarakat Maluku Barat Daya hanya bisa menanti hingga cuaca membaik dan kapal beroperasi seperti semula agar kami tidak lagi mengalami kesulitan bahan pangan, sambungnya.


kondisi ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah maupun pemerintah pusat terkait masalah pemasokan sembako bagi masyarakat di kabupaten Maluku barat daya saat menghadapi cuaca ekstrem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun