Pemerintah juga perlu menyiapkan strategi kekinian dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila di generasi muda. Memanfaatkan platform media sosial maupun teknologi informasi yang ada merupakan metode efektif. Bahkan, kata Prof. Arry, pemerintah bisa memanfaatkan sejumlah tokoh pemengaruh (influencer) di media sosial sebagai media untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila. Gali berbagai nilai Pancasila yang bisa disampaikan dengan metode yang tidak menggurui dan sesuai dengan selera generasi milenial.
     Prof. Yanyan M. Yani memaparkan, dalam mengamalkan nilai Pancasila, membangun semangat kebinekaan merupakan strategi yang bisa dilakukan. Pengakuan terhadap berbagai perbedaan, perlakuan sama terhadap berbagai komunitas, serta penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi manusia harus ada dalam setiap kebijakan pemerintah.
     Strategi selanjutnya adalah penguatan nilai Pancasila berbasis kearifan lokal. Prof. Yanyan yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad ini menerangkan, nilai Pancasila dihasilkan dari akar rumput budaya masyarakat Indonesia. Maka, kearifan lokal jangan pernah dilupakan.
Penutup
     Pancasila sebagai dasar negara adalah bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur pemerintah negara, juga sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara. Oleh karena itu setiap nilai Pancasila sangatlah penting dan mempunyai makna yang sangat berpengaruh dalam mengatur segala aspek di Indonesia. Tentu saja dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan kita, karena apabila hanya pemahaman tanpa penerapan tidaklah berarti. Maka diperlukan juga arahan dan bimbingan bagi setiap dari kita mengenai pengimplementasian dari setiap butir Pancasila . Sehingga dari pemahaman dan penerapan dari Pancasila inilah tercipta kehidupan masyarakat Indonesia yang damai dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H