Mohon tunggu...
andre ardkaa
andre ardkaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik

Reading Book

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masalah yang Menentukan Masa Depan Demokrasi di Indonesia

20 Oktober 2024   20:46 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:46 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Korupsi yang Masih Merajalela

Korupsi di Indonesia masih menjadi masalah besar yang tidak bisa diabaikan. Meskipun Indonesia memiliki lembaga anti-korupsi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun korupsi tetap merajalela di berbagai sektor pemerintahan dan lembaga negara. Bahkan, di tingkat daerah, korupsi sering kali menghambat pembangunan dan memperburuk kesejahteraan rakyat.

Pada saat ini, korupsi bukan hanya menjadi masalah di kalangan pejabat tinggi, tetapi juga melibatkan aparat pemerintah daerah yang memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan publik. Kasus-kasus korupsi yang melibatkan dana desa, proyek infrastruktur, dan alokasi anggaran negara masih sering terjadi, dan hal ini menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi belum berjalan secara maksimal.

Korupsi tidak hanya merusak integritas birokrasi dan pemerintahan, tetapi juga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara. Salah satu efek jangka panjang dari korupsi adalah merusaknya kualitas pelayanan publik, di mana kebijakan dan program yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat sering kali tertunda atau tidak dilaksanakan dengan baik.

Keberadaan KPK dan lembaga pengawasan lainnya sangat penting untuk menjaga agar praktik korupsi tidak berkembang. Namun, sangat penting untuk memastikan bahwa KPK dan lembaga-lembaga lainnya memiliki independensi dan kapasitas yang memadai untuk menangani kasus-kasus korupsi di berbagai sektor. Upaya untuk memperbaiki transparansi anggaran dan pengelolaan sumber daya negara juga harus terus dilakukan.

4. Kualitas Partisipasi Politik yang Masih Rendah

Meskipun Indonesia dikenal memiliki tingkat partisipasi pemilih yang tinggi dalam pemilu, kualitas partisipasi politik masyarakat masih menjadi masalah. Banyak pemilih yang masih belum memiliki pemahaman yang mendalam tentang program dan visi calon pemimpin mereka, sehingga mereka cenderung memilih berdasarkan faktor emosional atau identitas kelompok, bukan berdasarkan pertimbangan rasional dan program yang ditawarkan.

Selain itu, meskipun pemilu memberikan kesempatan bagi rakyat untuk memilih pemimpin mereka, partisipasi politik di luar pemilu masih rendah. Banyak orang yang tidak terlibat dalam diskusi politik atau kegiatan politik sehari-hari. Ini menunjukkan rendahnya pemahaman tentang pentingnya partisipasi dalam menjaga keberlanjutan demokrasi. Tanpa partisipasi aktif dalam proses politik, masyarakat akan semakin terasing dari proses pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka.

Pendidikan demokrasi yang lebih menyeluruh perlu dilakukan di semua tingkat, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Masyarakat harus diajarkan untuk tidak hanya memilih pemimpin, tetapi juga untuk aktif terlibat dalam pengawasan kebijakan dan program pemerintah. Dengan partisipasi yang lebih tinggi, rakyat dapat memegang kontrol yang lebih besar terhadap jalannya pemerintahan.

5. Kelemahan dalam Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia

Meski Indonesia telah memiliki Undang-Undang yang mengatur tentang hak asasi manusia (HAM), penegakan hukum dan perlindungan terhadap hak-hak dasar sering kali masih mengalami kendala. Di beberapa kasus, penegakan hukum sangat dipengaruhi oleh kepentingan politik atau ekonomi, yang menyebabkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat. Misalnya, kasus-kasus pelanggaran HAM, seperti pembatasan kebebasan berekspresi dan kebebasan pers, masih sering terjadi, meskipun secara hukum hal tersebut dilarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun