Mohon tunggu...
Andre Ardiansyah
Andre Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menanjak gunung dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salah Satu Warisan Budaya Indonesia yang Berupa Tidak Benda Telah Diakui oleh UNESCO

28 Juli 2022   19:47 Diperbarui: 28 Juli 2022   20:11 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selain batik dan lain-lain, Budaya pencak silat merupakan salah satu budaya Indonesia yang diakui dunia. Pencak Silat pada awalnya merupakan seni bela diri Indonesia dan telah diturunkan dari generasi ke generasi. 

Tradisi Pencak Silat dimulai di Sumatera Barat dan DKI Jakarta dan kemudian berkembang lebih jauh di berbagai pelosok tanah air dengan keunikan gerakan dan iringan musiknya.

 Kami bangga bahwa tradisi Pencak silat telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda pada Komite Antarpemerintah untuk Pelestarian Warisan Budaya Takbenda 2019 di Kolombia. Pencak Silat diyakini memiliki semua elemen yang membentuk warisan budaya takbenda. 

Tradisi pencak silat ini terdiri dari tradisi lisan, seni pertunjukan, ritual dan festival, dan pengetahuan dan juga praktik sosial, juga serta kearifan lokal.

Pencak Silat sendiri diakui oleh UNESCO sebagai identitas nasional sekaligus satu kesatuan. Budaya ini meliputi nilai-nilai persahabatan, saling menghormati dan sportif. Ada perbedaan dalam tradisi silat dan pencak silat. 

Tradisi pencak silat yang diusulkan Indonesia secara filosofis terfokus dan sangat erat kaitannya dengan deskripsi Warisan Budaya Takbenda UNESCO tentang kemanusiaan. Berbeda dengan Indonesia, pencak silat yang diusulkan Malaysia sebagai Situs Warisan Dunia lebih banyak sisi silatnya.

Namun pencak silat Indonesia juga merupakan salah satu cabang olahraga tersukses di tingkat internasional. Sebagai contoh, pada Asian Games 2018, Indonesia meraih 14 medali emas dan 1 medali perunggu dari 16 kelas cabang olahraga pencak silat.

Pencak silat juga dikenal memiliki filosofi yang dijadikan dasar permainannya. Hal ini untuk mengutamakan aspek akhlak mulia. 

Artinya, setiap pemain dalam olahraga ini tidak hanya bertarung melawan lawannya, tetapi juga berusaha mengendalikan diri. Sebagai olahraga pencak silat bermanfaat bagi yang mempelajarinya dan menanamkan sikap-sikap penting yang dibutuhkan. 

Olahraga ini menawarkan banyak manfaat baik dari segi kesehatan maupun perilaku orang yang memainkannya.

Keunggulan nilai-nilai budaya tersebut dengan belajar pencak silat dapat dilihat dalam pengajaran bahwa pencak silat bekerja sama. Untuk mendukung kebenaran dan melalui perubahan perilaku, bersilat mengajarkan pengendalian diri terhadap perilaku dan menerapkan norma dan aturan yang ditetapkan masyarakat. 

Kedua, Pencak Silat juga menawarkan manfaat peningkatan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa, selalu mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun