Mohon tunggu...
Andreansyah Ahmad
Andreansyah Ahmad Mohon Tunggu... Buruh - Manusia Merdeka

Manusia - Manusia Merdeka Di Bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cuti adalah Hal yang Dinanti Pekerja Tambang

3 Agustus 2024   19:18 Diperbarui: 6 Agustus 2024   16:55 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja di industri pertambangan adalah salah satu pekerjaan yang paling menantang dan berat. 

Pekerja tambang sering kali menghadapi kondisi kerja yang keras dan berbahaya, termasuk risiko kecelakaan kerja, paparan bahan kimia berbahaya, dan kondisi lingkungan yang ekstrem. 

Di balik semua tantangan ini, cuti adalah hal yang selalu dinantikan oleh pekerja tambang. Berikut beberapa alasan kenapa cuti selalu dinantikan oleh pekerja tambang harus cuti:

1. Alasan Kesehatan dan Keselamatan

Salah satu alasan utama mengapa cuti sangat dinantikan oleh pekerja tambang adalah untuk kesehatan dan keselamatan. 

Bekerja di tambang mengharuskan para pekerja untuk menghadapi kondisi fisik yang ekstrem, termasuk suhu yang sangat tinggi atau rendah, kelembaban tinggi, dan risiko kecelakaan yang tinggi. Pekerja tambang sering kali harus bekerja dalam shift panjang, yang bisa mencapai 12 jam atau lebih, dengan istirahat yang minimal.

Kondisi ini bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental pekerja. Keletihan kronis, stres, dan gangguan tidur adalah beberapa masalah yang sering dihadapi oleh pekerja tambang.

Cuti memberi mereka kesempatan untuk beristirahat, memulihkan diri, dan menghindari kelelahan yang bisa berujung pada kecelakaan kerja. Dengan demikian, cuti berperan penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja tambang.

2. Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Pribadi

Cuti juga memberikan kesempatan bagi pekerja tambang untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan pribadi mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun