Kali ini saya akan membahas tentang sel, jenis sel dan mutasi yang terjadi pada sel prokariotik dan sel eukariotik serta membandingkannya. Sebelum saya membahasnya akan lebih baik jika kita mengenal sel terlebih dahulu. Apakah sel itu? Jadi sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun suatu organisme.
Karena kita sudah berkenalan dengan sel, mari kita melihat sejarah penemuan sel. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Robert Hooke adalah orang yang pertama kali melihat sel gabus dari sayatan tipis gabus batang dari tumbuhan oak menggunakan mikroskop sederhana. Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop sederhana itu. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah atau berbentuk segi enam. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
Setelah penemuan tersebut, Antonie van Leeuwenhoek seorang penemu mikroskop pada tahun 1674 menemukan sel hidup dari alga Spirogyra dan bakteri dengan menggunakan mikroskop. Antonie van Leeuwenhoek menjadi orang pertama yang berhasil menemukan sel hidup. Setelah penemuan tersebut, para ilmuwan mulai berlomba-lomba untuk melakukan percobaan tentang sel.
Berdasarkan hasil penemuan-penemuan para ilmuwan tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: sel merupakan penyusun setiap makhluk hidup; sel merupakan unit struktural terkecil makhluk hidup yang menjadi komponen dasar penyusun makhluk hidup; sel merupakan unit fungsional karena sel dapat melakukan fungsi kehidupan, seperti melakukan sintesis protein yang berhubungan dengan pembentukan karakteristik morfologi dan fisiologi, reproduksi pada proses pertumbuhan dan perkembangan, melakukan sebuah respon, atau memanfaatkan suatu energi; sel berasal dari sel sebelumnya; sel merupakan unit hereditas yang dapat mewariskan sifat genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Secara struktural, terdapat dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Organisme yang memiliki sel prokariotik, yaitu Archaebacteria, Eubacteria, dan Cyanobacteria. Sedangkan organisme yang memiliki sel eukariotik, yaitu Protista, Fungi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan).
Sel prokariotik berasal dari kata pro dan karyon yang dalam Bahasa Yunani memiliki arti sebelum dan inti. Jadi sel prokariotik adalah sel yang belum memiliki nucleus atau tidak memiliki membran inti yang memisahkan materi genetic di inti sel dengan bagian sel lainnya. Setiap sel prokariotik memiliki membran plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti.Â
Karena tidak mempunyai membran inti, maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor. Contoh sel prokariotik adalah bakteri dan alga hijau biru. Struktur dari sel bakteri meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA, RNA, flagela, serta pili. Berikut adalah uraian dari struktur sel bakteri:
- Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan, polisakarida, lemak dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
- Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.
- Mesosom
Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk mesosom. Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak di dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
- Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
- Ribosom