Mohon tunggu...
Andrean Maesa darmiz
Andrean Maesa darmiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Talcott Parsons: Fungsionalisme Struktural

20 September 2022   21:03 Diperbarui: 20 September 2022   21:05 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Talcott Parsons merupakan anak dari seorang pendeta sekaligus rektor di sebuah perguruan tinggi yang dilahirkan pada tahun 1902 di Colorado. Parsons mendapat gelar Sarjana Muda di Universitas Amherst pada tahun 1924 dan menyiapkan disertasi di London School of Economics. Pada tahun 1927 Talcott Parsons sempat mengajar di unversitas Heidelberg dan Harvard. Di tahun 1937 Parsons membuat buku The Structure of Social Action dan menjadi kepalan jurusan Sosiologi di Universitas Harvard. Kemudian, pada tahun 1944 sampai dengan tahun 1946 Parsons mendirikan sebuah Departemen Hubungan Sosial. Namun pada tahun 1960-an Parsons mendapat serangan dari kelompok sayap kiri radikal karena dianggap terlalu konservatif & teorinya sulit dipahami. Walaupun Parsons telah meninggal dunia pada tahun 1979, tapi teorinya kembali dominan pada tahun 1980-an yaitu teori fungsionalisme structural,

Masyarakat merupakan kumpulan sebuah sistem sosial yang satu sama lainnya saling berhubungan dan saling ketergantungan. Teori fungsionalisme structural menjelaskan bahwa masyarakat saling berkaitan berdasarkan kesepakatan dari para anggotanya tentang norma kemasyarakatan yang mempunyai kemampuan mengatasi banyaknya perbedaan sehingga masyarakat dipandang sebagai sebuah sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam keseimbangan.

Menurut teori fungsionalisme struktural, aktor adalah sebuah kombinasi nilai-nilai orientasi penting dan menjadi peran serta nilai-nilai dominan dalam sebuah sistem sosial yang terdiri dari sejumlah aktor individual dan saling berinteraksi dalam lingkungan tertentu. Kunci bagi terpeliharanya persatuan pola nilai suatu sistem sosial adalah proses internalisasi & sosialisasi. Namun Parson mengatakan bahwa pada dasarnya di dalam sistem sosial, aktor melakukannya sebagai penerima pasif dalam proses sosialisasi.

Teori ini juga menjelaskan bahwa, tindakan individu sebagai pelaku dengan menggunakan sarana (alat) yang ada dapat mencapai tujuan dengan berbagai macam cara. Individu itu juga dipengaruhi oleh kondisi yang dapat membantu dalam memilih tujuan yang akan dicapai. Tindakan individu manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana (alat) dan tujuan yang akan dicapai dapat dipengaruh oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, Tindakan individu manusia ditentukan oleh orientasi subjektifnya, yaitu berupa orientasi motivasional dan orientasi nilai.

Pada tahun 1956, Talcott Parsons mengoreksi teori sistemnya tersebut dengan memberikan 4 subsistem dalam suatu sistem masyarakat, yaitu:         

1. Fungsi adaptasi (Adaptation)

2. Fungsi pencapaian tujuan (Goal attainment)

3. Fungsi integrasi (Integration)

4. Fungsi mempertahankan pola dan struktur masyarakat (Lattent pattern maintenance)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun