Mohon tunggu...
Andreani
Andreani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Andreani

Hidup ada untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ironi di Tanah Papua

24 Juni 2023   23:20 Diperbarui: 24 Juni 2023   23:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan menjadi salah satu masalah yang harus segera diatasi guna terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Dalam Pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Namun, bagaimana bisa kesejahteraan terwujud jika persentase tingkat kemiskinan di Indonesia masih tinggi.

"Loh, bukankah pendapatan per kapita masyarakat indonesia naik?"

Berdasarkan "Badan Pusat Statistik (BPS)" pendapatan per kapita penduduk Indonesia tahun 2022 meningkat yang semula berpenghasilan Rp. 4,3 juta di tahun 2021 meningkat menjadi sekitar Rp. 5 juta di tahun 2022. Bahkan BPS mengklaim bahwa angka tersebut dapat meningkat lebih tinggi di tahun 2023.

"lalu, mengapa tingkat kemiskinan di indonesia masih meningkat?"

Pendapatan per kapita yang meningkat bukan berarti menggambarkan kesejahteraan yang meningkat dan kemiskinan yang menurun. Bisa jadi kenaikan pendapatan tersebut terjadi pada orang-orang yang memang memiliki pekerjaan tetap. Salah satu contohnya berada di Pulau Papua.

Daerah yang kaya akan sumber daya alam tidak menjamin kesejahteraan hidup masyarakatnya. Dilihat dari sebaran provinsi di Indonesia, "Papua" menduduki provinsi termiskin di Indonesia. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Padahal pulau di ujung timur Indonesia ini, terkenal dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam (SDA) ialah sebuah keistimewaan yang dimiliki alam serta bisa dikembangkan serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan makhluk hidup. Sumber daya alam, seperti flora, fauna, bahari, serta sumber daya mineral logam yang bisa dimanfaatkan. Namun, pada saat yang sama Papua juga banyak memiliki tingkat kemiskinan tertinggi.

"Lalu, apakah papua bisa memanfaatkan sumber daya alam untuk mengatasi kemiskinan?"

Tentu saja bisa, sangat bisa namun harus di kelola dengan baik dan dengan orang yang tepat. Sebagai contoh adalah perusahaan freeport yang seharusnya menjadi salah satu sumber daya alam yang bisa memajukan tanah Papua namun sebagian besar saham tersebut di kuasai oleh asing, miris sekali bukan?

Ironisnya kondisi tersebut berjalan selama bertahun-tahun dan tidak ada perubahan sama sekali. Peran pemerintah dalam kondisi ini sangat penting dimana pemerintah seharusnya membatasi pihak asing untuk mengelola hasil bumi tanah air, Namun dengan segala kondisi dan kendala teknologi yang tidak memungkinkan pemerintah hanya bisa bekerja sama dengan pihak asing. 

Rendahnya tingkat pendidikan di Papua juga menjadi salah satu alasan mengapa Papua menjadi salah satu provinsi dengan angka kemiskinan yang sangat tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa selain sumber daya alam , sumber daya manusia juga menjadi salah satu faktor yang sangat penting guna memajukan sebuah provinsi/wilayah.

Minimnya fasilitas dan tingkat pendidik menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pendidikan di Papua sangat memprihatinkan. Saat ini pemerintah sudah berusaha untuk lebih memperhatikan kondisi yang terjadi di papua sebagai contoh, presiden Jokowi sudah melakukan banyak program salah satunya pembangunan infrastruktur dan sekolah di wilayah Papua, infrastruktur juga menjadi salah satu faktor yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun