Mohon tunggu...
Allea Andrea
Allea Andrea Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Its all about Properti !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikmatnya Tinggal di Atas Air

19 November 2012   03:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:05 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki permukiman ini serasa bakal sejenak melupakan permasalahan ketersediaan hunian bagi masyarakat negeri ini yang belum terselesaikan hingga kini. Bayangkan saja, layaknya sebuah perumahan, sekitar 500-an rumah tersaji secara apik nan teratur di atas lahan seluas 250-an hektare. Tak hanya itu, keberadaan hunian ini pun tidak membutuhkan lahan tanah seperti yang kita bayangkan, melainkan berdiri kokoh di atas laut!

Ya, itulah sebuah perkampungan bertitel Bontang Kuala yang terletak di Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur. Meski berada di atas laut, permukiman ini pun tampak menjalankan aktivitas layaknya hunian di permukaan tanah.

“Lingkungan tempat tinggal di sini dikenal senantiasa menjaga kebersihan. Ini bisa ditengok dari beberapa wadah cuci tangan di sepanjang jalan yang memang disediakan bagi siapa saja yang berkunjung ke wilayah ini,” terang Andy, 30 tahun, salah seorang warga setempat.

Selain bekerja sebagai nelayan karena kedekatannya dengan laut, dengan jumlah penduduk sekitar 3.800-an jiwa, rata-rata masyarakat di daerah ini juga bekerja di sektor kerajinan dan industri kecil. Tak ketinggalan pula, beberapa warung makan tersaji di beberapa sudut jalan.

Meski nyaris semuanya terbuat dari kayu, toh hunian dan lingkungan di sekitarnya terbilang nyaman untuk ditinggali. Buktinya, berbagai aktivitas sehari-hari di lingkungan ini berjalan layaknya permukiman di daratan.

Selain dominasi kayu, terlihat pipa kecil maupun besar yang menghubungi setiap hunian. Keberadaan pipa ini diperuntukkan untuk mengalirkan air bersih yang berasal dari PDAM dan sebagai pembuangan limbah mandi, cucian, dan buang air.

Karena uniknya keberadaan permukiman ini, pemerintah kota setempat pun menjadikannya sebagai area lokasi wisata bagi para pengunjung wilayah nan elok di timur Borneo ini. Dan bila berjalan hingga ke ujungnya, kita pun bisa beristirahat di sebuah resto pinggir laut dengan berbagai santapan makanan khas laut yang menggugah selera. Hmm

Sumber: Propertykita

Follow Us: Propertykitacom

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun