Mohon tunggu...
Allea Andrea
Allea Andrea Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Its all about Properti !!

Selanjutnya

Tutup

Money

Bangun atau Beli Rumah Saja ?

31 Mei 2012   03:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:34 4051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda pastinya tak sulit menemukan baliho dan spanduk promosi perumahan dan apartemen di persimpangan jalan raya kota-kota besar. Namun hingga kini, iklan-iklan perumahan tersebut tak seluruhnya mampu mengajak orang untuk membeli rumah. Masih saja ada orang yang ingin membangun rumah. Ada banyak alasan yang mendorong mereka rela menabung, mencari lokasi rumah (tanah) yang strategis hingga memikirkan desain rumah sesuai kebutuhan dan keinginannya. Sebagian besar mereka meyakini, rumah yang dibangun dengan biaya dan rancangan sendiri lebih memberikan kepuasan dan siapa tahu bisa lebih menghemat biaya. Disini, kepuasan yang dimaksud yakni dapat mengelola dan mengawasi sendiri pembangunan rumah sesuai keinginan dan kebutuhan. Meski demikian, masih ada segolongan masyarakat yang memilih tidak berlama-lama memiliki rumah pribadi yakni langsung membeli rumah. Biasanya mereka adalah keluarga baru yang membutuhkan tempat tinggal instant sehingga dapat segera menempatinya. Pasangan muda ini umumnya juga tak memiliki dana cash berjumlah banyak dalam sekejap, artinya bukan dari hasil menabung. Dengan adanya alternatif membeli rumah langsung jadi, mereka bisa memiliki pembiayaan ringan dan dapat mencicil dalam jangka panjang, meskipun dalam rupiah tidak murah juga. Selain itu, mereka biasanya sudah mengesampingkan kualitas dan selera terhadap rumah yang dibeli. Sekarang, Anda akan menjadi pembeli rumah atau perancang rumah sendiri? Sebelum memutuskan, ada baiknya mencermati tips berikut ini: Yang pas buat Anda, bangun konstruksi rumah atau beli jadi? Berada di pameran perumahan yang ramai dengan berbagai penawaran dan berdesakan dengan para pengunjung, jangan sampai membuat Anda terganggu. Selain mengambil brosur-brosur yang Anda perlukan, fokuskan kebutuhan Anda. Mungkin saja, Anda lebih memilih untuk membeli rumah yang sudah jadi karena adanya tawaran yang menguntungkan dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebuah bank. Bisa juga sebaliknya. Karena kurang cocok dengan harga rumah berikut desain yang ditawarkan, Anda cenderung memikirkan untuk membangun rumah saja. Oleh karena itu, Anda bisa meminta bantuan dari ahli rancang bangunan dan Anda bisa menemuinya dengan mudah di pameran properti ini. Biasanya, mereka hadir di dalam berbagai talkshow. Mungkin saja, karena waktu yang terbatas, Anda tak bisa mengutarakan seluruh keinginan Anda. Namun, Anda bisa meminta kartu namanya lalu membicarakan kebutuhan membangun rumah Anda di lain tempat dan waktu. Yang jelas, pastikan dulu, apakah Anda memang ingin membangun rumah atau tak memiliki banyak waktu sehingga cukup membeli rumah saja? Apa saja keuntungan dari membangun rumah? Ini kesempatan Anda pertama kali untuk membangun rumah? Pasti sama menariknya dengan memikirkan apa saja yang Anda aplikasikan di dalamnya. Jika ingin membangun rumah, utamakan hal-hal berikut: v     Karena membeli lahan sendiri, berhati-hatilah mendapatkannya. Perhatikan surat-surat tanah tersebut dan periksakan ke Badan Pertahanan Nasional (BPN) setempat. Jangan lupa juga, cek peruntukan lahan tersebut ke Dinas Kota/Daerah, apakah lahan tersebut boleh dibangun rumah tinggal sesuai keinginan Anda. Untuk DKI Jakarta, informasi dapat diperoleh di kantor kecamatan setempat. v     Anda tentu saja tak terikat dengan jadwal pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR), karena Anda yang menentukan jadwal/progres pembangunan rumah. v     Buat dulu blue print rumah Anda, yang akan berfungsi sebagai pedoman saat mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Sebaiknya konsultasikan dengan rekan yang mengetahui desain rumah. Dengan memiliki IMB, Anda bisa menghemat bahkan terbebas dari biaya ‘terselubung’. v     Kalau IMB sudah ditangan, sekarang tinggal membuat skala prioritas ruangan yang akan dibangun. Jadi, dengan dana yang terbatas sekalipun, Anda tetap bisa membangun ruangan-ruangan penting seperti ruang keluarga dan kamar mandi. Dalam ruang keluarga ini, sementara bisa berfungsi sebagai kamar tidur, ruang makan, dan dapur. Sedangkan kamar mandi memang sangat diperlukan sehari-hari. Surveilah harga bahan bangunan yang diperlukan. Kecuali cat dan semen yang memiliki harga dan kualitas bervariasi, pastikan Anda mendapatkan bahan bangunan yang berkualitas baik. v     Selanjutnya, pastinya Anda juga akan melakukan finishing rumah. Biaya yang dikeluarkan bisa mencapai 30 persen dari harga bangunan. Karena tak sedikit, Anda bisa melakukannya pelan-pelan. Anda boleh saja memilih untuk mengutamakan finishing di dalam rumah daripada diluar rumah, mengingat estetika dan kesehatan lingkungan di dalamnya. Untuk dinding dalam, bisa dikapur atau dengan cara lain. Terutama jika Anda ingin mengekspose dinding (tanpa perlu finishing). Yang jelas,  pengerjaan dinding dilakukan dengan rapi. v     Cat rumah dengan warna terang, antara lain bisa membuat ruangan menjadi terang dan luas, sehingga menghemat penerangan. v     Dengan demikian, Anda bisa mendiami “istana” yang Anda bangun dengan keinginan sendiri. Setelah Anda tinggal didalamnya, tentunya penghasilan dan uang tabungan akan terkumpul lagi. Waktunya menambah kamar tidur dan ruangan lainnya seperti ruang tamu, kamar pembantu, garasi, dan sebagainya. Maka, bangunan rumah Anda berhasil didirikan secara keseluruhan. Lihat juga, apa saja keuntungan membeli rumah langsung jadi? v     Tak perlu repot meneliti dan mencari harga tanah yang pas sesuai kantong. Anda bisa mendapatkan rumah idaman dengan mengajukan KPR di bank. Anda langsung memiliki dan menempati rumah meski hanya membayar maksimal 37 persen dari harga rumah. v     Pilih bunga KPR yang terendah jadi Anda bisa mengalihkan kredit mobil dan kartu kredit ke KPR. v     Legalitas rumah lebih terjamin. v     Harga rumah lebih terjaga. v     Dana membeli rumah yang tersisa bisa digunakan untuk rencana keuangan lainnya misalnya, berinvestasi, berdagang ataupun berlibur. v     Dekat dengan berbagai fasilitas di perumahan tersebut, misalnya sekolah, mall, pasar, bank, dll. Sumber: Propertykita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun