Oleh karena itu, mayoritas tsunami berkaitan dengan gempa bumi di sekitar daerah penunjang lempeng. Namun, tsunami dapat juga disebabkan oleh longsoran bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, atau meteor yang jatuh ke bumi.
Salah satu tsunami besar yang pernah terjadi yaitu tsunami di Laut Enshunada. Tsunami terjadi pada 20 September 1498 akibat gempa bumi berkekuatan 8,3 magnitudo. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami di sepanjang pantai Kii, Mikawa, Surugu, Izu, dan Sagami dan diperkirakan 31.000 orang tewas.
3. Banjir
Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pada Juni-Juli 2018, terjadi hujan deras di wilayah barat Jepang. Pada 28 Juni hingga 8 Juli 2018, hujan deras yang terus-menerus terjadi di wilayah barat daya Jepang mengakibatkan bencana banjir dan banjir lumpur meluas serta menghancurkan permukiman warga.
Akibat banjir ini, terdapat 224 orang meninggal, 8 orang hilang, dan 459 orang luka-luka. Badan Meteorologi Jepang menyebut peristiwa ini sebagai banjir Jepang 2018 atau heisei sanjūnen shichigatsu gōu (平成30年7月豪雨).
4. Tanah longsor
Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah, batuan ataupun campuran keduanya yang menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi, lereng terjal, tanah kurang padat, terjadi pengikisan tanah, dan gempa.
Tanah longsor yang terjadi di Jepang salah satunya terjadi di Kota Atami pada 3 Juli 2021 yang menyebabkan 28 orang meninggal atau hilang, rumah-rumah hancur, dan jalan terkubur.
5. Topan
Angin Topan adalah angin kencang atau bisa juga disebut badai besar yang sangat kuat dengan pusaran angin dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih. Tanda-tanda akan terjadinya topan yaitu terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi, petir, dan terdengar suara gemuruh dari kejauhan.
Salah satu topan yang pernah melanda Jepang yaitu topan Ida atau Kanogawa. Topan Ida terbentuk pada 20 September 1958 di Pasifik Barat dan menghilang pada 28 September 1958 di timur Jepang. Puncak kecepatan topan Ida mencapai 325 km/jam yang menyebabkan 1.269 kematian, lebih dari 1.900 tanah longsor, hujan lebat di Tokyo selama 24 jam, dan 300.000 rumah di Tokyo terendam banjir.