Mohon tunggu...
Andrea Juliand
Andrea Juliand Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis kemarin sore

ESTJ | Untukmu yang Berani Melepaskan, 2019 | Yang Terlupakan, 2018 | Mikayla, 2017 | Putus, Ya Terus? 2016

Selanjutnya

Tutup

Money

Bukan hanya tentang harga apalagi jadi phobia.. #upgrade.you

5 Oktober 2015   13:32 Diperbarui: 5 Oktober 2015   13:32 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ada yg melihat secara global lalu berkata : Ini era modern, yg berkualitas dan bisa memberi pelayanan yg lebih baik-lah yg akan dipilih.. Ada juga yg melihat dari sisi kepraktisan dan pelayanan : Ojek pangkalan ribet karena mesti menghampiri ke pangkalannya, ojek online tinggal pencet hp, tak lama nongol di depan pintu... Ojek pangkalan nggak ramah dan suka seenaknya kasih tarif, ojek online ada standarisasi sikap dan harga...

Tidak sedikit yang mencaci tukang ojek pangkalan dengan kalimat : bukankah rejeki itu Tuhan yg mengatur? atau pernyataan sindiran dengan kalimat : takut amat rejekinya diambil, binatang aja dijamin kok rejekinya oleh Tuhan, masa manusia yg berakal kalah ama binatang? Makanya service-nya dibagusin dong..

Kalau boleh aku analogikan, bukankah itu mirip dengan kondisi kita yang phobia terhadap Cina? Mungkin saja tukang ojek pangkalan itu adalah kita (si tradisional yg kalah modal juga kalah mental, takut terhadap perubahan, namun tidak pernah mau belajar) dan ojek online itu adalah negeri Cina atau negara lain yg kuat secara modal, mau belajar, dan cerdas memanfaat peluang, dan dunia internasional sebagai pihak yang menjudge, menyayangkan sikap kita yg serba phobia.

Mungkin kelihatannya tidak adil tapi inilah hidup..

Bukan yg terkuat yg bertahan, bukan juga yg terpintar, tapi mereka yg bisa menyesuaikan keadaan dan melihat peluang. 

Upgrade you, upgrade Indonesia

Indonesia, BISA!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun