Mohon tunggu...
Andrea Juliand
Andrea Juliand Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis kemarin sore

ESTJ | Untukmu yang Berani Melepaskan, 2019 | Yang Terlupakan, 2018 | Mikayla, 2017 | Putus, Ya Terus? 2016

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sulit Bukan Berarti Tidak Mungkin

22 September 2015   01:54 Diperbarui: 22 September 2015   03:14 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahkan kalaupun semua target hidup sudah tercapai, masih ada target yg lain lagi : Bisa nggak ya nanti masuk surga? Bisa nggak ya nanti menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur? Bisa nggak ya meninggal dalam keadaan khusnul khotimah?

Beruntung, aku mempelajari ttng itu semua saat kuliah. Ada satu mata kuliah bernama : Tingkah Laku Manusia, chapter Tugas dan Perkembangan Manusia. Simplenya, target hidup seseorang pasti cenderung meningkat, sesuai kondisi biopsikososialnya. Apabila seseorang tidak sadar akan kebutuhan dan target yg harus dicapai maka lingkungan dan norma yang akan menyadarkan. Misal : Saat kuliah, orang tua sering banget memberi pertanyaan : Kapan skripsi? Kapan cumlaude? Kapan wisuda? Kapan kerja? Kapan punya pacar? Kapan nikah? Kapan punya anak? Kapan naik haji?

The moral is dalam hidup, hari ini, nanti, atau besok, kita akan dihujani oleh sejuta pertanyaan 'kapan' dan akan selalu di hantui dengan yang namanya 'target'. Jadi, mulai sekarang, jangan takut lagi dengan target dan jangan panik bila target meningkat! Target dan deadline adalah sesuatu yang normal. Tanpa target, tuntutan, ancaman ataupun deadline, hidup akan datar dan bahkan mungkin kita jadi tidak pernah mengeluarkan kemampuan terbaik kita.

Target mungkin membuat kita selalu seperti orang yang dikejar anjing gila tapi secara pribadi, aku bahkan tidak tahu bagaimana orang-orang di luar sana bisa menjalani hidup tanpa adanya target yang jelas. Betapa membosankan hidupnya, karena tanpa tantangan, tanpa target, tanpa deadline, hidup tidak akan 'seru dan menyenangkan'.

Kenapa aku begitu yakin kalau kita bisa memenuhi target apapun itu? Karena selama ini kita sudah membuktikan bahwa kita memang mampu untuk 'dinaikkan targetnya'. Bukankah sudah terbukti? Kita yang dari lahir dengan target pertama yg sangat sederhana : belajar merangkak, lalu naik menjadi belajar berjalan, lalu lanjut ke belajar menulis, berhitung, terus dan terus hingga saat ini.

Apapun targetmu, entah itu mencari pekerjaan yg lebih baik, mencari klien, ingin kuliah S2 atau ambil S3, naik jabatan, atau mungkin mencari pendamping hidup yg tepat, just keep up your good work. Jangan menyibukkan diri dengan mengeluh, lakukan sebaik yg kamu bisa karena makin tinggi derajat kemuliaan seseorang maka makin tinggi tuntutan yang harus dilakukan.

Ditantang target? Tantang balik! Karena sesuatu yang sulit itu bukan berarti tidak mungkin bukan?

Keep fighting, see you on top!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun