Main tenis yuk.....
Lho, kita kan ada di Mojosari...mana ada lapangan tenis...ada juga di luar Mojosari, sewanya mahal lagi..
Tidak begitu waktu jaman dulu. Mojosari mempunyai lapangan tenis. Banyak dipakai oleh orang-orang sekitar, walaupun memang properti tenis relatif mahal. Mojosari mempunyai 2 buah lapangan tenis pertama di Pekukuhan milik Departemen Pertanian kedua di kompleks Kesatrian Batalyon 503.
Saya akan bercerita lapangan tenis yang di Pekukuhan.
Saya tidak tahu...ini wilayah Desa Pekukuhan atau Desa Kebondalem. Kalau orang-orang sih menyebutnya Pekukuhan.
Jadi lapangan tenis ini dibangun 1936. Bukan untuk tenis .
Ini adalah bangunan Kantor Laboratorium Percontohan Pertanian Proeftuinen voor Tuinbouw, Oost Java. Mungkin artinya Laboratorium Hidup Hortikultura, Jawa Timur. Pusatnya ada di Malang.
Nah, karena untuk pertanian, maka butuh lahan luas dengan beton untuk menjemur hasil percobaan. Lahan luas itu ada di belakang gedung. Jika dipakai, ya hasil pertanian dijemur di sana. Jika tidak terpakai.....
Jadi lapangan tenis.
Sangat sejuk karena sebelah-sebelahnya adalah sawah. Untuk menjaga agar bola tidak lari ke persawahan, lapangan ini dikitari jaring. Sudah layak dipakai tenis.
Waktu itu sih yang bermain tenis ya meneer Belanda, tapi juga ada kok pribumi yang bermain. Salah satunya adalah Kepala kantor jaman itu R Soepangkat yang kantornya ada di Malang.
Saat jaman Jepang, kegiatan berhenti. Tidak ada bermain tenis. Kebun juga dipakai pengembangan biodiesel seperti percobaan pertanian jarak pagar. Kemerdekaan 17 Agustus 1945 membuat semua itu berhenti. Apalagi disusul agresi militer Belanda hingga 1949.
Baru setelah itu, kegiatan kembali dijalankan. Namanya menjadi Kebun-kebun Pertjobaan Djawa Timur. Para pegawai selalu rutin bermain tenis untuk mengusir kepenatan bekerja.