Tapi banyak juga sih perempuan yang punya prinsip untuk tidak terlalu mengeskpresikan dirinya secara kolektif. Tapi lebih pada personal yang menguatkan potensi untuk berbagi dengan yang lebih membutuhkan kehadirannya.
Lalu dimana jahatnya ??
Jahatnya adalah ketika kebutuhan untuk bersosialisasi dengan sesamanya terlalu besar dan didahulukan , menjadikan banyak yang lupa dengan kewajiban dasarnya. Itu sama saja menjahati diri sendiri untuk tidak bertanggung jawab pada diri sendiri , keluarga dan lingkungannya.
Ketika perempuan merasa lebih berkuasa dari pasangannya...
Hahaha jangan jangan kita pernah seperti ini ya. Kadang beberapa wanita diberi kelebihan oleh Tuhan menjadi sosok yang mandiri dan pandai mencari uang. Saking pandainya sampai lupa bahwa dalam keluarga perempuan kadang harus menempatkan diri sebagai partner dan istri pendamping suami. Beberapa harus menahan diri untuk tidak melebihi dari pasangannya.
Jahatnya dimana? Menahan diri itu berat dan terkadang menjadi bom waktu jika harus dipandang sebagai beban.....
Perempuan itu bisa memilih ....
Yang jahat adalah ketika perempuan membiarkan menjadi obyek untuk di pilih. Kita bisa memilih apapun cita cita kita ,bersama dengan siapa ,dan harus mengerjakan apa .
Perempuan itu mulia , dalam kata dan perbuatannya.
Cintai dulu diri kita agar bisa bahagia, setelah itu perempuan bisa membahagiakan dunia ....
Ini versi saya ... Tapi saya percaya semua perempuan dilahirkan dalam kemuliaan.
#penulis #mojokerto #firi #firitri #perempuan #menulis #penulismojokerto #cerita #ceritamojokerto #penulis_mojokerto #kisah #perempuan_mojokerto #perempuanmojokerto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H