Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masih Sekitar Lebaran, Barbershop dan Jam Terbang

27 Mei 2020   05:10 Diperbarui: 27 Mei 2020   05:15 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi
dok. pribadi
Salah satu pekerjaan yang sulit buat saya itu adalah ngerayu anak untuk potong rambut. Menjelang lebaran seperti biasa saya mengharuskan anak anak untuk merapikan diri terutama rambut. 

Masalahnya anak saya ini sulit minta ampun kalau dipotong rambutnya. Serba alasan berbagai macam untuk menolak , tapi saya juga gak kehabisan akal untuk ajak dia ke tukang potong rambut.

Setelah berbagai macam drama akhirnya sampai juga saya di barbershop alias tukang potong rambut khusus laki laki di daerah sekitar rumah. Barbershop ini selain memberikan layanan potong rambut juga layanan lain seperti pewarnaan rambut, cuci rambut dan lainnya.

Saat ini sedang trend potong rambut di barbershop.

Sebelumnya saya takjub dengan fenomena banyaknya "barbershop" yang menjamur. Pernah mencoba membawa anak saya kok malah repot. Yang akan memotong rambut repot banyak tanya. Saya sebagai orang awam yang tidak tahu model kan nggak tahu. Malah bingung , tapi ya sudah saya jawab saja potong yang bikin makin cakep ajah hehe.

Kejadian itu saya lalui beberapa kali. Jadinya, saya malas mengajak anak saya ke barbershop. Lebih memilih ke potong rambut tradisional.

Tapi entah kenapa saya kok tergerak mencoba mengajak anak saya ke barbershop dekat dumah saya. Kok sangat cekatan. Sudah tahu model yang pas untuk anak saya. Hasil akhir adalah cocok......

Lantas lebaran ini saya juga mengulangi ke barbershop dekat rumah saya ini.

Seperti biasa selalu ditanya potong model apa untuk bocah ini. Dan selalu saya jawab pendek rapi ganteng maksimal

Siaapp mbak..

pasti jawaban ramah om jamal begitu saya memanggil pemilik max barbershop ini .

Alat cukur terlihat sangat dikuasai oleh pria berkaca mata ini. Sambil memotong rambut pasti juga mengajak ngobrol pelanggannya. Tentu saja gayeng dan tanpa terasa rambut berantakan disulap jadi rapi jali. Dan tentu saja ganteng maksimal hahahaha

Tapi tidak sampai disitu saja pelayanannya, bisa dilanjutkan cuci rambut sampai styling pomade bagi yang menginginkan.

Sebenarnya ada beberapa tempat potong rambut langganan anak saya. Mulai dari yang tradisional memakai gunting di tempat yang sederhana sampai dengan tempat dengan label barbershop.

Saya kira semua masalah selera.

Saya sering melihat tukang pangkas rambut laki laki dikuasai oleh merk potong rambut madura. Dengan ke khasan masing masing juga dengan kesetiaan pelanggannya. Biasanya layanan standar adalah potong rambut , sedikit pijitan di punggung dan keramah tamahan tentu saja...kadang ikatan emosi antara tukang potong dan pelanggan membawa kesetiaan .

Kembali ke om jamal dengan barbershop nya, ternyata tidak semua orang ingin rapi lho. Saat saya di Om Jamal itu ada orang yang nggak ingin terlalu rapi. Dengan dalih, saya ini petarung jadi jangan terlalu rapi kayak pria pesolek .. Adaaa ada saja ya.

Ketika Om Jamal saya tanya keahlian pangkas rambut ini didapat dari mana. Ternyata nemang dari awal adalah hobi sejak tinggal di pondok-an. Dari awal dipercaya untuk memotong rambut sesama santri di lingkungan pondok.

Dan selepas itu bekerja pun masih saja dimintai tolong teman temannya untuk merapikan rambut. Menyadari hal ini akhirnya om jamal ini memutuskan untuk mengambil kursus potong rambut untuk menambah ilmunya.

Makanyaaa...gak kayak barbershop yang dulu-dulu saya kunjungi. ternyata dia mempunyai jam terbang tinggi untuk potong memotong rambut.

Saya merasa setiap orang pasti menemukan jalan hidupnya sesuai passion yang mereka punya. Dan om jamal ini salah satu contohnya, menemukan potensi dan gigih merintis dari bawah sampai bisa menjadi sumber penghasilan.

Kenapa di sebut barbershop .. mungkin jaman kekinian banyak mengusung istilah istilah yang dianggap lebih modern. Kemasan kan juga penting yaaaa....

Yang penting adalah mengasah jam terbang terus menerus pada satu hal, pastilah akan mendapatkan hal setimpal dalam keahlian dan hasil yang memuaskan.

Buktinya, saya sangat puas mengajak anak saya di sini... (Firitri)
#penulis #mojokerto #firi #firitri #humaninterest #perempuan #menulis #penulismojokerto #cerita #ceritamojokerto #penulis_mojokerto #kisah #character #idulfitri #lebaran #eidmubarak #kerja #work #womaninwork

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun