Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Terminal Pacet dan Kijang Buaya

15 Mei 2020   15:02 Diperbarui: 15 Mei 2020   15:01 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"usel-uselan" atau berdesakan sudah pasti lah .

Pandan dan Pugeran adalah kunci
__________________________________

Jelas saja sumuk bau keringat pengap dan lainnya karena banyaknya isi yang beragam mulai pelajar, pekerja kantor hingga pedagang.

Pedagang jelas membawa barang besar lho ya.

Siksaan adalah jika dari mojosari atau dari Mojokerto mengarah ke Pacet. Puanaaasss.

Tapi keadaan iklim tidak sepanas sekarang. Kijang bajul dari mojokerto melewati Pugeran setelah singgah di terminal Pohjejer akan merasakan kesejukan karena mulai menanjak.

Begitu pula jika trayek Mojosari-Pacet sudah melewati Pandan akan terasa lega. Dingiiiin.

Reng-Usuk Bambu adalah Primadona
____________________________________
Sebelum era baja ringan WF sekarang ini, kayu sudah terhitung mahal. Bangunan rumah menggunakan Reng dan usuk dari bambu. Bambunya jelas panjaaaang.

Cara Mengangkutnya? Sepeda angin....
Asyik pokoknya haha.
Usuk ditata rapi dengan posisi memanjang diikat di sepeda angin. Dari pucuk Pacet mengarah ke Mojokerto atau Mojosari. Tidak ada energi karena usuk-reng yang berat akan membantu laju sepeda angin hingga ke kota yang ada di bawah Pacet.

untuk meredam laju, memakai gedebog/batang pisang yang diikat di belakang sepada. Sampai di bawah gedebog akan habis.

Biasanya Bapak-bapak seperti ini memakai topi kulit laken. Sampai di bawah bambu panjang akan dijual dan kembali lagi ke Pacet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun