Jembatan ini saya golongkan jembatan penting. Trawas Pacet di Cembor.
"mbrasak-mbrasak" di semak..16 tahun yang lalu yang saya injak ini adalah jalan aspal menuju Jembatan Trawas Pacet yang dibangun 1910.
Yang membangun kontraktor lokal, Orang Mojosari dari Wonokusumo bernama Anwar Djoedin. Dulu waktu saya sering lewat sini selalu iseng melihat merk bajanya.
Seperti orang kurang kerjaan, turun dulu tengok kiri kanan..dan ambil jemuran.....hehe nggak, lah..tengok kiri kanan itu untuk lihat keamanan lalu lintas karena jembatan ini dulu sempit.
Saya lihat bajanya impor dari Inggris, merk terkenal Dorman Long 1910. Perusahaan dari Middlesbrough. Untung saya pegang Liverpool ..gak ada hubungannya ya... .
Jaman Penembak misterius.....1980an ini adalah tempat favorit petrus untuk membuang mayat yang sudah dimasukkan karung/glangsing.
Kalau bunuh membunuh....sebenarnya saya nggak suka kisah gini tapi ada kisah lucu padahal mengerikan. Tahun 1992 di sini ada kasus pembunuhan. Pembunuhnya, jelas sadis tapi juga usil atau gimana saya kurang tahu.
Kok bisa-bisanya setelah membunuh, meletakkan mayat di bawah jembatan (waktu itu jarak jembatan dan dasar sungai masih sangat pendek ). Letaknya itu sangat simetris antara letak dua sisi jembatan. Simetris....
Masalahnya adalah, sisi satu berada di wilayah Pacet...Sisi lainnya berada di wilayah Trawas...ini merepotkan Kepolisian. Saat itu tidak boleh ada perintah evakuasi menunggu keputusan ini di wilayah mana. Jadinya malam hari petugas polisi Pacet dan Trawas juga Hansip berjaga di dekat mayat itu sampai ada perintah lebih lanjut keesokan harinya.
Misuh-misuh adalah jalan keluar........misuh-misuh pada keadaan dan pembunuhnya...sudah membunuh, merepotkan semua orang dengan peletakan korban ini.
Tahun 2004, dilanda banjir bandang besar dan putus sehingga digantikan oleh jembatan yang tampak di dekat saya itu. Dari rangka baja dan beton.