Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Katika Perempuan Takut Berkulit Gelap

21 Desember 2019   18:20 Diperbarui: 22 Desember 2019   13:19 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika perempuan takut (berkulit) gelap

Sebagian besar perempuan paling suka jika dikatakan cantik. Entah itu basa basi , atau memang cantik beneran. Apalagi kalau yang memuji cantik itu lawan jenis ... Banyak yang langsung senyum senyum antara GR dan pengakuan atas pujian itu.

Definisi cantik mulai jaman cleopatra sampai cantik budaya pop sekarang terus bergeser dari yang proporsional sampai yang kontemporer. Cantik itu tergantung dari jaman dan masa apa ukuran cantik berlaku.

Tapi ngomongin ukuran cantik di indonesia sekarang sepertinya kita terjajah oleh pikiran kalau cantik itu harus berkulit terang berglowing-glowing . Penjajahan budaya dan gaya hidup yang berlebihan. Apalagi dengan maraknya drama korea yang memang terkenal artis dengan operasi plastiknya.

Yang penting kulit harus terang alias putih. Padahal jelas jelas ras, suku dan iklim di indonesia berbeda jauh dengan perempuan di luar sana yang memang ras berkulit putih atau kuning.

Kondisi demikian tentu saja membuat celah bisnis yang besar. Peluang pasar untuk produk kecantikan mulai skincare pemutih, suplemen , sampai perawatan mulai salon kecantikan sampai Dokter sangat besar dengan perputaran uang yang terbilang tidak sedikit.

Kalau sudah ngomongin hal hal yang bernilai ekonomis tinggi dapat dipastikan di Indonesia pasti muncul barang tiruan dan palsu. Pada bagian ini tentu saja sangat mengkhawatirkan.

Kalau saya sih kebetulan asli jawa jadi kulit saya gelap. Dulu sih sering minder dan iri dengan mereka yang berkulit lebih terang dan merasa tidak cantik.

Ketika punya uang lebih saya beli produk pemutih dan pergi ke salon untuk perawatan. Tapi karena kondisi keuangan yang harus dibagi dengan kebutuhan lain tentu saja tidak tersentuh kelas premium. Boro borooo yaaa.

Beberapa waktu terasa sedikit ada kemajuan tapi kok kulit muka saja yang terang, jadi berasa mirip pake topeng. Tidak merasa lebih cantik malah saya merasa konyol.

Akhirnya saya memilih kembali produk harian saja yang lebih terjangkau dan saya pikir tidak banyak resiko kerusakan kulit. Meskipun tetap merasa ingin punya kulit terang. Benar benar menyiksa ketika terjajah dengan konsep jika cantik itu adalah putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun