Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kota Gagal Kota Kita

31 Oktober 2019   06:39 Diperbarui: 31 Oktober 2019   07:55 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Hari Perkotaan Dunia.. Bagaimana Kota Kita?

dokpri
dokpri
Saat kecil saya tinggal di desa. Jika membaca media cetak, melihat dan mendengarkan media elektronik hanya membayangkan saja enaknya hidup di kota. Kecukupan fasilitas dan akses yang sangat dekat dengan semua hal adalah impian saya.

Beralih saat SMA saya masuk sekolah yang masih dalam wilayah desa tetap hanya menyeberang jalan selebar 14 meter sudah sampai kota. Mojokerto, kota kecil yang saat ini sering saya singgahi jika harus bekerja ke kantor pusat.

Saat SMA itu, infrastruktur kabupaten berangsur banyak dipindah ke Mojosari. Sebuah Kota kecamatan di sebelah timur Mojokerto.

Saat kuliah, saya pindah ke Surabaya. Inilah saya merasakan atmosfer kota sesungguhnya. Macet, sibuk, ramai....situasi yang sangat jauh berbeda dengan lingkungan saya sebelumnya. Tapi buat saya itu menyenangkan saja karena banyak yang bisa saya liat adalah sebagai hal baru.
Macet naik angkot sampai kesibukan penduduk kota bukan masalah buat saya karena saya tidak mungkin menikmati suasana ini di kota kecil kelahiran saya. Mungkin yang menyiksa adalah saya tidak bisa ikutan ngemall atau sekedar nonton bioskop karena jaman itu uang saku saya minim sekali

Dan lulus. .saya harus kembali ke desa , kota kelahiran ...wew . Jauh lagi dari semua fasilitas kota. Mungkin itu ya yang membuat orang melakukan Urbanisasi. Ada uang dan banyak fasilitas di kota.

Hingga saat ini.....terjadinya revolusi industri 4.0. Semua bidang terkontrol secara auto melalui jaringan internet. Semua kalangan memakai ponsel pintar.

Semua orang dapat mengakses apa saja informasi. Fasilitas kebutuhan? Saya dapatkan dengan mudah melalui belanja online. Desa menjadi berkembang seperti kota dengan cepat.

Hari ini adalah 31 Oktober yang merupakan Hari Perkotaan Sedunia. Setiap tahun hari perkotaan mempunyai tema yang berbeda. Untuk tema 2019 ini adalah "Mengubah dunia: inovasi dan kehidupan yang lebih baik untuk generasi masa depan".

Tema umum Hari Kota Sedunia adalah Kota Lebih Baik, Kehidupan Lebih Baik, sementara setiap tahun sub-tema yang berbeda dipilih, baik untuk mempromosikan keberhasilan urbanisasi, atau mengatasi tantangan spesifik yang dihasilkan dari urbanisasi.

Urbanisasi yang membuat kepadatan di kota, harusnya dibarengi dengan fasilitas perkotaan juga. Pendidikan, Kesehatan bahkan lingkungan.

Fasilitas Lingkungan yang jarang difasilitasi. Perencanaan untuk kecukupan lingkungan hidup seperti dianggap sepele. Saya hanya membaca dan mendengar cerita jika kota-kota modern di eropah sangat ketat dalam hal lingkungan. Kecukupan oksigen pun dihitung. Kuota berapa jumlah penduduk dan berapa jumlah pohon difasilitasi dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun