media ini datang dengan membawa berbagai perubahan, salah satunya perubahan di jurnalisme. Kini disebut jurnalisme online.
Pada unggahan sebelumnya penulis membahas seputar multimedia. Teman baruApa yang beda dari jurnalisme online?
- Multimedia : Penggabungan berbagai media yang memungkinkan menggunakan lebih banyak platform dari yang sebelumnya
- Interaktifitas : Pembaca dan pendengar memungkinkan untuk berinteraksi satu sama lain. Berinteraksi artinya tidak hanya meng-klik link melainkan mengirim pesan
Multimedia dan interaktifitas ini mebawa cara baru menyebarkan cerita. Media digital membuka kesempatan baru dalam dunia jurnalisme untuk menyebarluaskan berita. Baik dalam keberagaman platform maupun keberagaman sudut pandang. Dengan media digital, kantor berita dapat :
- Sebanyak mungkin membagikan berita dalam waktu yang paling singkat dan lebih mudah menjangkau lebih banyak topik. Angle atau sisi berita dapat sangat beragam yang dapat diulas dalam satu kasus sehingga menyajikan output lebih kompleks.
- Berita mengalami keberlanjutan yang cepat dan konsisten tiap minggu ataupun bulan. Update berita terbaru dapat dengan cepat diunggah ke situs dan pemberitaan lanjut mengenai hal yang sama juga dengan mudah dan lebih cepat tersampaikan. Namun hal ini juga membuat berita yang tayang tidak selalu selengkap koran konvensional satu kali tayang.
- Dalam satu konten yang diunggah, jurnalisme online menggabungkan berbagai bentuk berita yang saling mendukung satu sama lain. Maka di satu kasus pemberitaan, memuat secara lengkap baik tulisan, gambar, video pendukung. Seluruhnya merupakan aspek yang penting dalam jurnalisme online.
Berkembangnya multimedia beserta teknologi yang menyertainya turut membawa kegiatan jurnalisme ke tingkat yang baru. Sejak tahun 1990-an mulai muncul perusahaan berita online di setiap negara termasuk Indonesia.Â
Meluasnya ranah jurnalis ke online tidak hanya diikuti oleh perusahaan berita tertulis saja namun perusahaan tekevisi dan radio pun turut mengambil andil dalam digitalisasi media. Jurnalisme dalam kaidah online diikuti dengan beberapa perubahaan dari yang sebelumnya
a. Website tidak sekedar koran
Tak hanya koran kovensional yang berpindah ke media online namun juga perusahaan televisi dan perusahaan radio. Perusahaan media berusaha melengkapi situs mereka dengan program, layanan streaming, berita dan iklan. Situs online ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk memperluas jangkauan masyarakat dan tempat penyimpanan hasil produksi. Konten juga disediakan dalam bentuk teks yang juga dilengkapi foto maupun video.
b. Video tidak selalu dikaitkan dengan televisi
Munculnya multimedia membawa lahirnya jurnalisme foto dan jurnalisme video. Keduanya memproduksi konten. Kemudian produk jurnalisme ini diunggah ke situs online sebuah perusahaan media. Menurut McAdams, jurnalisme ini tetaplah konten audio visual namun tidak bisa disebut televisi. Menurutnya, ada banyak bentuk hasil audio visual yang tak melulu berkorelasi dengan televisi. Adanya multimedia melahirkan bentuk dan sifat konten baru.
c. Audio tidak selalu dikaitkan dengan radio
Terdapat konten audio yang pada saat tulisan ini dibuat sedang menjadi primadona, yakni Podcast. Menurut Briggs dalam Farid, podcast atau Playable On Demand and Broascast merupakan distribusi audio yang diunggah dan dapat diakses di media online dan memungkinkan untuk didownload menggunakan RSS subscription.Â
Podcast berbeda dengan radio dalam metode penyampaian dan konten. Ada kesan hubungan antara pendengar dan audience. McAdams juga menekankan bahwa konten audio tidak melulu merujuk pada radio. Muncul bentuk konten audio lainnya yang lebih menarik dan mudah sekali untuk dijangkau dimana pun. Isi perbincangan dalam podcast juga berbeda-beda.
d. Tv jurnalis dituntut dapat menulis
Salah satu perubahan yang dapat dilihat adalah permintaan reporter TV harus bisa menulis menulis berita sesuai kaidah. Contohnya laman kompas.tv yang dasarnya adalah TV berita namun setiap unggahan video akan disertai teks berita guna memperlengkap pemberitaan. Hal ini merupakan tuntutan bagi reporter TV mendapat berita selain membuat video berita.
Sebelumnya kita membahas bentuk-bentuk konten jurnalisme siar yang mulai meluas saat jurnalisme ditaruh ke dalam media online. Tak hanya itu, jurnalisme tulis yang masuk ke media online juga mengalami penambahan 'aksesoris'
a. Situs berita aggregator
Situs berita aggregator artinya sebuah situs menampung berita dari berbagai sumber tanpa melakukan produksi. Muncul multimedia memunculkan situs bersifat agregator ini dimana menurut McAdams, situs ini adalah parasite karena mendapat laba tanpa melakukan liputan. Contoh situs agregator di Indonesia adalah line today dan BaBe.
b. Penyaringan berita
Waktu konten berita masuk ke media online, komputer dapat melacak topik apa yang paling diminati oleh banyak orang dengan memperhatikan jumlah view. Kebanyakan perhitungan ini digunakan sebagai acuan berita / video apa yang paling terkenal sehingga akan diletakan di halaman paling atas / paling awal di laman.
c. Ranking berita
Perusahaan berita tiap harinya pasti memproduksi berita dalam jumlah tertentu dan setiap harinya yang menjadi topik 'terpanas' pun akan berbeda. Apa yang menjadi berita utama hari ini akan berbeda dengan berita utama keesokan harinya. Tingkat keutamaan berita pun berganti tiap harinya dari yang paling urgent hingga kurang urgent. Berita-berita ini akan ditampilkan dalam bentuk list berdasarkan significance masing-masing. List ini membantu pembaca untuk mengetahui mana yang paling penting untuk mendapat perhatian lebih besar.
dengarkan juga di : https://soundcloud.com/andrea-aurelia/yuk-ketahui-apa-saja-yang-dibutuhkan-oleh-future-journalis