Senin, 30 Januari 2023 acara Pengukuhan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI)2025 Sosialisasi Kompetensi Pustakawan dalam Menunjang Pengembangan Profesi yang dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB berjalan lancar. Acara dibuka oleh H. Mahdi, SH.,MH selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi  NTB.Â
Dalam sambutannya beliau menyampaikan jika maju tidaknya sebuah perpustakaan tergantung dari kompetensi pustakawan. Sehingga organisasi  IPI ini dapat menjadi wadah untuk memajukan pustakawan.Â
Beliau juga memaparkan data jumlah pustakawan di Provinsi NTB ini sebanyak 129 orang. Ini tentu sangatlah minim untuk wilayah Provinsi NTB dengan jumlah pendudukn sekitar 5,5 juta jiwa. Beliau menutup sambutannya dengan harapan agar pengurus IPI Provinsi NTB yang dikukuhkan dapat berkontribusi, profesional, bertanggung jawab dan menciptakan inovasi baru yang dapat membantu masyarakat dalam mencari solusi atas permasalahannya .Â
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia nomor 05 Tahun 2022 tanggal 18 Oktober 2022 tentang Pengesahan dan Penetapan Susunan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode 2022-2025. Pembacaan naskah pengukuhan oleh Ketua Pengurus Pusat IPI serta penyerahan simbolis bendera IPI oleh Ketua PP-IPI yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB kepada Ketua PD-IPI Provinsi NTB dilanjut penandatanganan berita acara pengukuhan.
Tiba saatnya arahan T. Syamsul Bahri, SH.,M.Si selaku Ketua Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia periode 2022-2025. Beliau mengapresiasi atas pelaksanaan pengukuhan PD-IPI Provinsi NTB. Beliau menyampaikan jika IPI merupakan organisasi profesi yang bertujuan untuk memajukan pustakawan di mana pengembangannya difasilitasi oleh pemerintah pusat dan daerah. Ketua PP-IPI juga mengingatkan agar PD- IPI dapat menyusun program kerja dan menyongsong masa depan yang dinamis.Â
Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang menciptakan cara baru masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang baru. Â Peran pustakawan tidak hanya mengelola perpustakaan tapi juga memiliki kompetensi untuk mengelola dan berinteraksi dengan pemustakanya memanfaatkan berbagai media sosial.Â
Perpustakaan sebagai salah satu lembaga yang mengelola informasi sangat perlu mengadopsi teknologi informasi, selain platform media sosial juga perpustakaan digital yang berbasis aplikasi. Penting juga bagaimana peran pustakawan dalam menyediakan perpustakaan sebagai tempat bertemunya masyarakat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mendukung transformasi perpustakaan yang akhirnya bisa meningkatan kesejahteraan masyarakat.Â
Dalam menyusun program kerja, PD-IPI bisa memfasiitasi peningkatan komptensi pustakawan dan membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Apalagi tahun 2023 ini direncanakan Rakernas Ikatan Pustakawan Indonesia akan diselenggarakan di Provinsi NTB. Beliau menutup sambutan sekaligus arahannya agar PD-IPI Provinsi NTB bisa merealisasikan program kerja dengan baik.
Setelah sambutan Ketua PP-IPI, T. Syamsul Bahri,SH.,M.Si diteruskan sambutan Ikhwan, S.Sos.,MM selaku  Ketua PD-IPI Provinsi NTB. Dalam sambutannya  beliau menyampaikan bahwa Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) sebagai payung organisasi profesi untuk peningkatan kompetensi pustakawan di Indonesia. Sehingga perlunya dukungan dari seluruh unsur pengurus untuk kemajuan organisasi profesi IPI. Salah satu program yang ditekankannya adalah bagaimana pembentukan dan penguatan pengurus cabang IPI Kabupaten/Kota di NTB, mengingat sampai saat ini belum ada Kabupaten/Kota yang membentuk kepengurusan IPI. Sambutannya ditutup dengan harapan agar momentum pengukuhan IPI Provinsi NTB ini menjadikan pustakawan hebat, perpustakaan pun kuat.
Acara yang juga ditunggu-tunggu dan tidak kalah menarik kemudian yakni sosialisasi kompetensi pustakawan dalam menunjang pengembangan profesi. Â Sesi ini sedianya akan dibawakan oleh Ketua Pengurus Pusat IPI, T Syamsul Bahri, SH.,M.Si namun dikarenakan ada agenda lainnya yang tidak bisa ditinggalkan maka sesi ini diwakilkan oleh Dra. Nellwaty Sikumbang, M.Si selaku Sekretaris Jenderal PP-IPI 2022-2025. Dalam paparannya beliau menyampaikan berbagai informasi terkait sejarah berdirinya IPI, visi-misi IPI, tujuan IPI, Asta Etika Pustakawan Indonesia, Kompetensi Pustakawan di Era Disrupsi. Beberapa poin penting yang disampaikan bagaimana peran pustakawan harus semakin dirasakan oleh masyarakat, pustakawan harus mampu menjadi motivator/fasilitator/mentor yang menginspirasi masyarakat untuk berkreatifitas apalagi dengan adanya program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.Â
Ada beberapa strategi yang pustakawan perlu lakukan antara lain berinovasi, menerima dan beradaptasi dengan perubahan, meningkatkan kolaborasi dan kerja sama serta promosi. Pada sesi tanya jawab dan diskusi bagaimana peserta yang hadir luring dan daring banyak bertanya terkait regulasi baru yakni PermenpanRB Nomor 1 Tahun 2023 yang menganulir berbagai regulasi terkait Jabatan Fungsional termasuk Pustakawan. Kegiatan ditutup closing statement dari Bu Nelwati sekaligus pesan singkat dan padat, "Jika ada kemauan pasti ada cara, mau berkolaborasi, mau mengubah diri dan mau menerima perubahan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H