Terbang tinggi meninggalkanku dalam kehampaan
Waktu terus berputar dalam nafas kenangan
Ketika aku perlahan tak bisa merasakanmu
Tertawa dan menangis menjadi film bisu
Kau membawaku pergi ke dunia yang dulu hanya kuketahui namanya
Mengenggam tanganku seolah aku adalah satu-satunya perhiasan yang kau punya
Membuat hatiku mendamba
Berjanji mengabdikan diri kepadamu seutuhnya
Setelah satu menit, kupikir cinta serupa egoisme belaka
Kau memberiku hidangan terbaik dan aku terlena
Menjeratku dalam setiap hembusan nafasmu
Hingga sadar aku tetaplah sebodoh itu
Kau menawariku berlian yang tak paham harus kukenakan dimana
Kau memberiku kompas yang kuikuti kemanapun arah jarumnya
Sebelum satu menit, aku begitu yakin padamu
Tapi setelah satu menit, orang yang salah telah merebut keyakinanku
Permainan ini terbakar setelah kau menemukan yang lain
Lembaran kertas beralih menempel pada bagian yang lain
Ditinggalkan untuk memulai hidup baru
Tapi aku masih disini terjebak masa lalu
[Ujung Barat Jawa Tengah, Akhir Mei 23]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI