Mohon tunggu...
Siti Andreani
Siti Andreani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

membaca dan menulis adalah hobiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keunggulan Bulan Sabit Subur sebagai Induk Peradaban Dunia

27 Mei 2023   10:50 Diperbarui: 27 Mei 2023   10:51 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiadaan ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia pada zaman itu membuat paket produksi makanan dengan cepat menjadi lebih unggul daripada kehidupan pemburu-pengumpul. Desa-desa menetap yang berbasis pada padi-padian sudah ada sebelum kemunculan produksi makanan dan membiasakan para pemburu-pengumpul kepada agrikultur dan pengembalaan. Sehingga, transisi dari gaya hidup masyarakat Bulan Sabit Subur dari berburu mengumpulkan menjadi produksi makanan berlangsung relatif cepat.

Tanaman mudah tumbuh subur di wilayah yang luas

Hasil penelitian menunjukan bahwa panen tahunan yang didapat masyarakat Bulan Sabit Subur nyaris mencapai satu ton per hektar. Dengan mengumpulkan padi-padian liar dalam jumlah besar di waktu singkat dan menyimpannya sebagai makanan selama setahun, sejumlah suku pemburu-pengumpul di Bulan Sabit Subur mulai menetap di desa-desa permanen sebelum mereka membudidayakan tanaman.

Karena padi-padian bulan sabit subur sudah sangat produktif, tak banyak perubahan tambahan yang diperlukan dalam proses pembudidayaannya. Oleh sebab itu akibat dari domestikasi yang mudah ini, tanaman tahunan berbiji besar adalah tanaman pangan yang pertama atau tergolong yang pertama dikembangkan tak hanya di Bulan Sabit Subur melainkan juga di China dan Sahel.

Tingginya presentase ‘penyerbukan sendiri’

Kebanyakan tanaman pangan berasal dari sebagian kecil tumbuhan yang bereproduksi dengan cara menyerbuki diri sendiri atau tanpa seks dengan memperbanyak diri secara vegetatif (misalnya dengan akar yang secara genetis menduplikasi tanaman induk). Dengan demikian, presentase hermaprodit yang menyerbuki diri sendiri di kalangan flora Bulan Sabit Subur membantu para petani awal, sebab itu berarti ada presentase tinggi flora liar yang memiliki biologi reproduksi yang menguntungkan manusia.

Tanaman-tanaman yang dapat melakukan penyerbukan sendiri tersebut adalah salah satu keunggulan daerah ini karena tidak memerlukan tanaman lain untuk berkembang biak. Manfaat penyerbukan sendiri bagi petani awal adalah flora dapat menghasilkan varietas baru untuk diseleksi, penyerbukan silang antara individu spesies yang saling berkerabat dapat menghasilkan hibrida antarspesies. Salah satu tanaman pangan hibrida yang melakukan penyerbukan sendiri di Bulan Sabit Suburadalah gandum roti yang kemudian menjadi tanaman pangan paling bernilai tinggi di dunia modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun