“Op zondagen hingen we rond bij het Tjikini-zwembad, met zijn beruchte opschrift: ‘Verboden toegang voor inlanders en honden’ en probeerden conflicten uit te lokken met Hollandse jongens van onze leeftijd. Maar die gingen daar meestal niet op in, ze hadden geen zin in een bloedneus, terwijl wij juist trots waren op een blauw oog of een gezwollen lip: ‘gewond in de strijd voor een vrij Indonesia’ noemden we dat. Futiel en kinderachtig misschien, maar het vervulde een psychologische behoefte.”
Mochtar Lubis (1922-2004)
Saya berharap jurnalis dan blogger masa kini masih mengenal Mochtar Lubis yang sepenggal pengalamannya dengan Zwembad Tjikini ditampilkan dalam situs online javapost.nl. Itu yang saya kutip kembali di atas. Tentang artinya ? Hmmm… sedikit aroma bandel sekaligus nasionalis dari jurnalis terkenal itu pada masanya, cari sendiri ya artinya.
Zwembad Tjikini ? Istilah yang mungkin tidak akrab dengan kekinian kita. Tapi itulah kolam renang Cikini masa kini. Mau lihat foto-foto Zwembad Tjikini tempo dulu ?
Akan halnya di sekitar kolam renang Cikini yang masih eksis itu, resto dan café pun bermunculan begitu juga hotel seperti Ibis Budget. Hampir sebulan ini juga Up2yu Resto & Café hadir di lokasi kolam renang Cikini.
Bagi pembaca yang memiliki pengalaman kuliner dengan Platters Resto & Café di kawasan Setiabudi, Kuningan Jakarta sebenarnya juga akan cepat akrab dengan keberadaan Up2yu Resto & Café, hal ini dikarenakan karena Up2yu Resto & Café masih membawa DNA Platters dalam arti manajemen Up2yu Resto & Café ini jugalah pengelola Platters Resto & Café terdahulu. Namun demikian konsep yang ditawarkan dari segi menu andalan sudah berbeda dari Platters demikian menurut Adhi. Begitu juga dengan keunggulan Up2yu di kawasan Cikini yang sangat mengundang selera nongkrong bahkan beraktivitas freelance bagi kalangan profesional atau komunitas. Jadi sudah jelas, fasilitas seperti wifi dan colokan listrik, selain kapasitas ruang hingga 50 tempat duduk, TV dan ruang makannya yang serbaguna itu akan sangat mendukung gaya hidup dan produktivitas yang tidak lagi dibatasi ruang dan waktu akan halnya perkantoran normal pada umumnya.
Tentang Perkenalan Menu
Mayoritas rekan saya yang hadir dalam acara perkenalan menu saat itu memesan menu andalan Sop Buntut dan mayoritas berpendapat bahwa memang sop buntutnya enak. Tentang Nasi Goreng Gila, benar-benar gila jika Anda tidak dapat bertoleransi dengan rasa pedas. Selain porsinya yang cukup besar dengan isi yang cukup bervariasi, Anda yang tidak mempunyai daya tahan terhadap rasa pedas sebaiknya memesan tingkat kepedasan agar dapat dikurangi. Saya sendiri memesan nasi plus sapo tahu. Untuk sapo tahu menurut saya cukup lezat dengan variasi isi yang sangat bergizi: ada tiga jenis jamur di dalamnya, ada juga irisan kecil ikan dan sotong melengkapi sapo tahu yang disajikan panas itu, porsi yang sebenarnya pantas di-sharejadinya saya tuntaskan sendiri. Ada lagi yang memesan Mie Ayam Bakso. Hanya saja, sambal untuk Mie Ayam Bakso ini memang kurang nendang.