Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sejenak Menerawang Singkawang

20 September 2016   22:06 Diperbarui: 20 September 2016   22:16 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Jalan Niaga Singkawang dan Tugu Naga (Dokumen Pribadi)

Kawasan Tradisional Rumah Marga Tjhia, dokpri
Kawasan Tradisional Rumah Marga Tjhia, dokpri
Salah satu bangunan di kompleks rumah marga Tjhia, dokpri
Salah satu bangunan di kompleks rumah marga Tjhia, dokpri
Salah satu lokasi yang merupakan bagian Sungai Singkawang di kawasan tradisional, dokpri
Salah satu lokasi yang merupakan bagian Sungai Singkawang di kawasan tradisional, dokpri
Dinamika kota Singkawang bagi saya juga tergambarkan dari kemegahan gedung bank di tengah kota ini. Ada sensasi geliat dan kemauan untuk maju.

Gedung Bank Kalbar - Singkawang, dokpri
Gedung Bank Kalbar - Singkawang, dokpri
Dan perbaikan jalan, tanda tak tinggal diam.

Salah satu sudut jalan yang sibuk dengan perbaikan, dokpri
Salah satu sudut jalan yang sibuk dengan perbaikan, dokpri
Ada sensasi dejavu kala memandang Sungai Singkawang dan bangunan-bangunan di pinggir sungai itu. Apalagi jika mendengar ramai suara rekaman memanggil walet.  Sungai Singkawang jelas membutuhkan cinta lebih besar dari pemerintah dan masyarakat Singkawang. 

Sungai Singkawang dan Bangunan tinggi yang menanti walet, dokpri
Sungai Singkawang dan Bangunan tinggi yang menanti walet, dokpri
Senja pun tiba.

Senja di kawasan niaga Singkawang, dokpri
Senja di kawasan niaga Singkawang, dokpri
Dan ramai burung walet mulai memarkirkan diri di kabel-kabel listrik kawasan kota. Banyak walet berarti bagus. Artinya ada semakin banyak peluang menghasilkan komoditi sarang walet yang bernilai ekonomis itu.

Ramai walet di kala senja, dokpri
Ramai walet di kala senja, dokpri
Kaki terus melangkah, mengagumi kota seribu klenteng ini. Kala diri ini letih lesu dan berbeban berat pastilah ada kelegaan yang luar biasa untuk hadir di gereja tua ini.

Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Singkawang, dokpri
Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Singkawang, dokpri
Dan semakin larut malam, klenteng sekaligus cagar budaya yang iconic di pusat kota itu semakin memancarkan pesonanya. Inilah kawasan klenteng Tri Dharma Bumi Raya di akhir pekan (10/09/2016). Menyejukkan hati menyaksikannya.

Sejenak menerawang Singkawang.

Klenteng Tri Dharma Bumi Raya Singkawang, dokpri
Klenteng Tri Dharma Bumi Raya Singkawang, dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun