Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bebek Sinjay Sambal Pencit, Kuliner Fenomenal dari Bangkalan Madura

8 Juli 2016   11:51 Diperbarui: 8 Juli 2016   12:05 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuju ke Bangkalan (Jembatan Suramadu), dokpri

Persis satu hari menjelang puasa Ramadan bulan lalu, saya dan keluarga sempat berkunjung ke Bangkalan, Madura. Selain ingin melihat Jembatan Suramadu yang megah, sehingga memungkinkan kami dalam waktu beberapa menit saja menyeberang hingga ke Bangkalan, Madura, ada rasa ingin tahu seperti apa sih kota Bangkalan itu.

Menuju ke Bangkalan (Jembatan Suramadu), dokpri
Menuju ke Bangkalan (Jembatan Suramadu), dokpri
Selamat datang di Madura - dokpri
Selamat datang di Madura - dokpri
Ternyata kota Bangkalan itu kecil dan sepi. Entah, apakah itu karena hari Minggu dan sudah menjelang puasa Ramadan. Ada juga beberapa sentra batik Bangkalan yang kami lalui. Itu pun sepi pengunjung. Maka saya terpaksa percaya dengan pernyataan Pak Mat, driver yang setia menemani kami selama perjalanan itu bahwa Bangkalan adalah Bebek Sinjay. Mohon maaf sebelumnya, janganlah pernyataan Pak Mat ini disalahartikan karena saya juga tahu bahwa banyak tempat menarik di wilayah Bangkalan yang perlu saya kunjungi kelak. Hanya saja memang Pak Mat menjelaskan bahwa dari pengalamannya selama ini membawa tamu berkunjung ke Bangkalan, maka rumah makan Bebek Sinjay di Jalan Raya Ketengan, Kecamatan Burneh Bangkalan itulah tempat yang paling ramai dikunjungi terutama oleh wisatawan.

Pengalaman Pak Mat, pernah hampir setiap hari ikut makan di rumah makan Bebek Sinjay tersebut, karena kebetulan setiap hari membawa tamu yang berbeda berkunjung ke Bangkalan. Yang lucu menurut Pak Mat, sebenarnya rumah makan tersebut sudah memiliki beberapa cabang di Surabaya, tapi tetap saja yang dicari orang adalah yang di Jalan Raya Ketengan, Kecamatan Burneh Bangkalan.

Jadi begitulah, kami pun menikmati Bebek Sinjay Sambal Pencit yang fenomenal itu. Satu porsi nasi, daging bebek goreng yang empuk dan gurih plus sambal pencit (dari bahan mangga muda) dan es teh manis total seharga Rp 25.000,- saja sungguh nikmat dan pas mantap di lidah. Kalau boleh saya rating, memang inilah kuliner berbahan dasar daging bebek yang terlezat saya nikmati selama ini. Semuanya serba pas, termasuk dalam hal porsi makanannya.

Bebek Sinjay Sambal Pencit, dokpri
Bebek Sinjay Sambal Pencit, dokpri
harap sabar mengantri, dokpri
harap sabar mengantri, dokpri
Satu bulan berlalu saja setelah makan Bebek Sinjay, cita rasanya masih tinggal di memori otak dan mudah disalurkan ke saraf pengecap. Kalau ada pembaca yang bisa memberi referensi kuliner dari daging bebek yang lebih lezat dari Bebek Sinjay ini silakan, saya dengan senang hati ingin mencoba dan membandingkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun