Untuk ketiga kalinya saya melintasi tol Cipali lagi tahun ini. Pertama waktu uji coba (bulan Juni), yang kedua pada acara bersama Kementerian PUPR dan Kompasiana (4 Juli), dan baru-baru ini tanggal 5 – 6 Desember lalu.
[caption caption="Selamat Datang di Cirebon (dokpri)"][/caption]
Rencana semula memang mau langsung ke Kuningan dulu. Tapi apa daya kondisi tol Cikampek yang lalu-lintasnya cukup padat membuat tujuan langsung ke Kuningan terpaksa diundur ke tanggal 6 Desember sekalian pulang kembali ke Jakarta melalui to Cipali. Karena memang sudah direncanakan akan bermalam di Cirebon, nah, beginilah jadinya begitu masuk ke Cirebon dulu pas waktu sekitar makan siang.
Yang mengenal Jalan Juanda Cirebon, pasti tahu benar apa yang istimewa sepanjang jalan itu. Selain toko oleh-oleh khas Cirebon yang banyak dijumpai di sepanjang jalan mulai dari Jalan Raya Cirebon – Bandung ke Jalan Juanda hingga Tuparev Cirebon, yang namanya rumah makan empal gentong itu cukup banyak penampakannya. Selain itu, melalui jalan-jalan utama inilah, akses ke pusat batik Trusmi Cirebon biasanya dilalui.
[caption caption="Yang khas jadi oleh-oleh antara lain aneka kerupuk ini (dokpri)"]
Dengan demikian acara pembuka kunjungan kami saat itu sudah jelas, melipir ke salah satu rumah makan empal gentong yang berlokasi di kawasan itu. Walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB, rumah makan tersebut tetap ramai dengan pengunjung yang datang. Jalan menjadi tersendat. Tempat parkir menjadi sangat langka sehingga dengan terpaksa saya memarkir kendaraan di seberang jalan yang relatif lebih lancar lalu lintasnya dan menyeberang menuju rumah makan itu.
[caption caption="Keramaian di Jalan Juanda, Cirebon (dokpri)"]
[caption caption="Ayo silakan empal gentong dan satenya... (dokpri)"]
[caption caption="Kalau yang ini empal asemnya, kuahnya bening dan segar (dokpri)"]
[caption caption="Es Durian H. Apud, paling pas setelah menikmati empal gentongnya (dokpri)"]
Selesai menikmati makan siang yang nikmat, waktu sudah hampir pukul 15.00 WIB, kami pun memutuskan untuk beristirahat dulu di hotel untuk selanjutnya mengikuti ibadah misa di Gereja Katolik Santo Yusuf pada pukul 17.00 WIB. Waktu rasanya tertata begitu sempurna untuk kota seukuran Cirebon. Malam itu setelah beribadah, waktu makan malam pun tiba. Rumah makan yang terkenal inilah yang kami tuju malam itu.